15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

bersama doa-doa orang Israel. Demikian juga Kristus memohon dengan darah-Nya di hadapan<br />

Bapa atas nama orang-orang berdosa, dan menyampaikan juga di hadapan-Nya doa-doa orang<br />

percaya yang menyesali dosa-dosanya, yang disertai keharuman kebenaran-Nya sendiri.<br />

Demikianlah pekerjaan pelayanan di bilik yang kudus di kaabah surgawi.<br />

Kesanalah iman murid-murid Kristus mengikuti Dia pada waktu Ia naik dari pandangan<br />

mereka. Di sinilah pengharapan mereka berpusat, "pengharapan itu" kata Rasul Paulus, "adalah<br />

sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,<br />

dimana Yesus telah masuk sebagai Perintis kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek,<br />

menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya." "Dan Ia telah masuk satu kali untuk selamalamanya<br />

ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah<br />

anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat<br />

kelepasan yang kekal (bagi kita)." (Iberani 6:19,20; 9:12).<br />

Selama delapan belas abad lamanya pekerjaan pelayanan ini berlangsung di bilik yang suci.<br />

Darah Kristus dipersembahkan atas nama orang-orang percaya yang menyesali dosa-dosanya,<br />

mendapatkan pengampunan dan penerimaan mereka kepada Bapa, namun, dosa-dosa mereka<br />

masih tertulis di dalam buku catatan. Sebagaimana dalam upacara lambang ada pekerjaan<br />

pendamaian pada akhir tahun, demikian juga sebelum pekerjaan Kristus untuk menebus<br />

manusia diselesaikan, ada pekerjaan pendamaian untuk memindahkan dosa-dosa dari tempat<br />

kudus. Inilah upacara yang telah dimulai pada waktu masa 2300 hari itu berakhir. Pada waktu<br />

itu, sebagaimana diramalkan oleh nabi Daniel, Imam Besar kita memasuki bilik yang maha<br />

kudus untuk melaksanakan bagian terakhir daripekerjaan-Nya, -- untuk memulihkan tempat<br />

kudus itu. (membersihkan -- terjemahan langsung).<br />

Seperti pada zaman dahulu dosa-dosa orang banyak, oleh iman, ditanggungkan ke atas<br />

persembahan karena dosa, dan melalui darah korban dipindahkan dalam lambang ke tempat<br />

kudus duniawi, demikianlah juga pada perjanjian yang baru dosa-dosa orang-orang yang<br />

bertobat, oleh iman, ditanggungkan ke atas Kristus, dan dipindahkan ke tempat kudus surgawi.<br />

Dan sebagaimana pemulihan tempat kudus duniawi secara lambang dicapai oleh memindahkan<br />

dosa-dosa yang mencemari tempat kudus itu, demikianlah pemulihan yang sebenarnya tempat<br />

kudus surgawi dicapai oleh memindahkan, atau menghapuskan dosa-dosa yang telah dicatat di<br />

sana. Tetapi sebelum ini dilaksanakan, harus dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan buku-buku<br />

catatan untuk menentukan siapa yang berhak memperoleh manfaat pendamaian Kristus, melalui<br />

pertobatan dari dari dosa dan iman kepada Kristus. Oleh sebab itu pemulihan tempat kudus itu<br />

melibatkan pekerjaan pemeriksaan- pekerjaan penghakiman. Pekerjaan ini harus dilakukan<br />

sebelum kedatangan Kristus untuk menebus umat- Nya, karena bila Ia datang, upah-Nya ada<br />

bersama-sama dengan Dia yang akan diberikan-Nya kepada tiap-tiap orang menurut<br />

perbuatannya. (Wah. 22:12).<br />

Dengan demikian mereka yang mengikuti dalam terang perkataan nubuat itu melihat bahwa,<br />

sebagai gantinya datang ke dunia ini pada akhir masa 2300 hari pada tahun 1844, Kristus<br />

memasuki bilik yang mahasuci dalam kaabah surgawi untuk melaksanakan pekerjaan penutup<br />

dari pekerjaan pendamaian, persiapan kepada kedatangan-Nya. Juga terlihat bahwa sementara<br />

280

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!