15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

suci. Dan dengan berlinang air mata Ia melihat, dalam perspektif yang mengerikan, dinding<br />

Yerusalem dikelilingi pasukan asing. Ia mendengar derap langkah tentara bersedia berperang. Ia<br />

mendengar suara ratap tangis ibu-ibu dan anak- anak meminta makan di dalam kota yang sudah<br />

terkepung itu. Ia melihat rumah indah dan bangunan suci, istana-istananya dan menaramenaranya<br />

terbakar habis di lalap api. Tinggallah hanya onggokan puing-puing belaka.<br />

Memandang kepada sepanjang masa, Ia melihat umat perjanjian itu tercerai-berai di<br />

berbagai negeri, "seperti reruntuhan kapal di pantai padang pasir." Dalam hukuman duniawi<br />

yang akan menimpa anak-anaknya, Ia melihat regukan pertama dari cawan murka Allah, yang<br />

pada penghakiman terakhir ia harus menghabiskan seluruh isi cawan murka Allah itu. Di dalam<br />

pengasihan ilahi, dalam kerin<strong>dua</strong>n kasih-Nya, terdapat ucapan dengan kata-kata tangisan ini,<br />

"Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orangorang<br />

yang di utus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama<br />

seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau."<br />

(Mat. 23:37). Hai bangsa yang ditinggikan di atas bangsa-bangsa lain, telah mengetahui saat<br />

hukuman dari Tuhan dan hal-hal yang menyangkut kedamaianmu! Aku telah menahankan<br />

malaikat keadilan. Aku telah mengajakmu untuk bertobat, tetapi sia-sia saja. Bukan hanya<br />

hamba-hamba, utusan-utusan dan nabi-nabi yang telah engkau tolak, tetapi juga Yang Kudus<br />

Israel, Penebusmu. Jikalau engkau dibinasakan, itu adalah tanggungjawabmu sendiri. "Namun<br />

kamu tidak mau datang kepadaKu untuk memperoleh hidup itu." (Yoh. 5:40).<br />

Kristus melihat di Yerusalem suatu lambang dunia yang mengeraskan hati di dalam ketidakpercayaan<br />

dan pemberontakan, dan yang bergerak cepat menuju penghakiman pembalasan<br />

Allah. Penderitaan bangsa yang yang sudah jatuh itu menekan jiwa Yesus, yang memaksa<br />

keluar dari bibirnya tangis kepahitan. Ia melihat catatan dosa tergambar dalam penderitaan, air<br />

mata dan darah manusia. Hatinya tergerak oleh kasih yang tak terhingga bagi manusia yang<br />

menderita dan sengsara di dunia ini. Ia rindu untuk membebaskan manusia itu dari semua<br />

penderitaan dan kesengsaraan mereka. Tetapi tangan-Nya sendiripun tidak dapat membalikkan<br />

gelombang penderitaan manusia itu, karena hanya sedikit yang akan mencari Sumber<br />

Pertolongan satu-satunya itu. Ia rela menyerahkan jiwa-Nya kepada maut, untuk membawa<br />

keselamatan ke dalam jangkauan mereka, tetapi hanya sedikit yang akan datang kepada-Nya<br />

untuk memperoleh hidup itu.<br />

Maharaja Surga mencucurkan air mata! Anak Allah yang tak terbatas itu menderita di dalam<br />

jiwa, tertunduk dalam kesedihan yang amat sangat. Pemandangan itu memenuhi surga dengan<br />

kekaguman. Pemandangan itu menyatakan kepada kita keberdosaan luar biasa dosa itu.<br />

Pemandangan itu menunjukkan betapa beratnya tugas itu, baik kepada kuasa yang tak terbatas<br />

sekalipun, untuk menyelamatkan orang jahat dari akibat-akibat pelanggaran hukum Allah.<br />

Yesus memandang kepada generasi terakhir manusia, dan melihat dunia ini terlibat dalam<br />

peniupuan yang sama dengan yang menyebabkan kebinasaan Yerusalem. Dosa besar seorang<br />

Yahudi ialah penolakannya akan Kristus. Dosa besar dunia Kristen ialah penolakannya pada<br />

hukum Allah, dasar pemerintahan-Nya di surga maupun di dunia ini. Ajaran-ajaran Yehovah<br />

akan direndahkan dan dihinakan serta ditiadakan. Berjuta-juta orang yang berada di dalam<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!