15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu." (Maz.<br />

121:5-7; 91_3-10).<br />

Namun demikian, kepada pemandangan manusia akan tampak bahwa Allah harus segera<br />

memeteraikan kesaksian mereka dengan darah mereka, sebagaimana yang dilakukan oleh para<br />

syuhada dahulu sebelum mereka. Mereka sendiri mulai merasa takut kalau-kalau Tuhan telah<br />

meninggalkan mereka jatuh ke tangan musuh-musuh mereka. Saat itu adalah penderitaan yang<br />

mengerikan. Mereka berseru kepada Allah siang dan malam untuk keselamatan mereka. Orangorang<br />

fasik bergembira, dan terdengarlah seruan-seruan cemoohan, "Di manakah sekarang<br />

imanmu? Mengapa Allah tidak melepaskan engkau dari tangan kami jkalau engkau benar-benar<br />

umat-Nya?" Tetapi orang-orang yang menunggu mengingat Yesus yang mati di salib Golgota,<br />

dan imam besar serta para penguasa berteriak sambil mengejek, "Orang lain Ia selamatkan,<br />

tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu,<br />

dan kami akan percaya kepada-Nya." (Mat. 27:42). Sebagaimana Yakub, semua orang sedang<br />

bergumul dengan Allah. Wajah mereka menggambarkan pergumulan dalam batin mereka.<br />

Wajah mereka pucat, namun mereka tidak menghentikan permohonan pengantaraan mereka<br />

yang tekun.<br />

Seandainya manusia dapat melihat dengan penglihatan surgawi, mereka akan memandang<br />

rombongan malaikat- malaikat yang menonjol dalam kekuatan yang ditempatkan disekeliling<br />

mereka yang memelihara firman kesabaran Kristus. Dengan kelemahlembutan bersimpati,<br />

malaikat-malaikat telah menyaksikan kesusahan mereka, dan telah mendengar doa- doa mereka.<br />

Mereka menunggu perintah Komandan mereka untuk menarik umat Allah itu dari bahaya yang<br />

mengancam mereka. Tetapi malaikat-malaikat itu harus menunggu sedikit waktu lagi. Umat<br />

Allah harus meminum dari cawan itu, dan dibaptiskan dengan baptisan. Penundaan itu, yang<br />

sangat menyakitkan bagi mereka, adalah jawaban terbaik kepada permohonan-permohonan<br />

mereka. Sementara mereka berusaha menunggu dengan penuh harap kepada Tuhan untuk<br />

bekerja, mereka dituntun untuk menggunakan iman pengharapan dan kesabaran, yang telah<br />

terlalu sedikit digunakan selama pengalaman keagamaan mereka. Namun, demi orang-orang<br />

pilihan itu, masa kesukaran itu akan diperpendek. "Tidakkah Allah akan membenarkan orangorang<br />

pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? . . . Aku berkata kepadamu: Ia akan<br />

membenarkan mereka." (Luk. 18:7,8). Kesudahan akan datang lebih cepat daripada yang<br />

diharapkan oleh manusia. Gandum akan dikumpulkan dan diikat dalam berkas-berkas untuk<br />

dimasukkan ke dalam gudang Allah, ilalang akan diikat sebagai berkas-berkas yang<br />

dimasukkan ke dalam api pembinasaan.<br />

Para pengawal surgawi, yang setia kepada tugas-tugas mereka, terus berjaga-jaga. Walaupun<br />

perintah umum telah menetapkan waktunya bilamana para pemelihara hukum boleh dibunuh,<br />

musuh-musuh mereka yang dalambeberapa kasus mengharapkan perintah itu, dan sebelum<br />

waktu yang ditentukan, akan berusaha menghabisi nyawa mereka. Tetapi tak seorangpun dapat<br />

melalui para pengawal perkasa yang ditempatkan di sekeliling orang-orang yang yang setia.<br />

Sebagian diserang dalam pelarian mereka dari kota-kota dan kampung-kampung, tetapi pedang<br />

429

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!