15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

(1 Raja 18:17,18). Sementara kemarahan orang-orang dibangkitkan oleh tuduhan-tuduhan palsu,<br />

mereka akan terus memperlakukan duta- duta Allah sangat mirip dengan apa yang dilakukan<br />

oleh Israel murtad terhadap Elia.<br />

Kuasa yang mengadakan mujizat yang dinyatakan melalui <strong>Spiritual</strong>isme akan menggunakan<br />

pengaruhnya untuk melawan mereka yang memilih menurut kepada Allah daripada kepada<br />

manusia. Komunikasi dengan roh-roh akan menyatakan bahwa Allah telah mengirim mereka<br />

untuk meyakinkan para penolak hari Minggu mengenai kesalahan mereka, memastikan bahwa<br />

hukum-hukum negeri itu harus dipatuhi sebagai hukum Allah. Mereka akan meratapi kejahatan<br />

besar di dunia ini, dan mendukung kesaksian guru-guru agama, bahwa kemerosotan moral<br />

adalah disebabkan oleh penajisan hari Minggu. Besarlah kemarahan yang dibangkitkan terhadap<br />

semua yang menolak menerima kesaksian mereka.<br />

Kebijakan Setan dalam pertentangan terakhir dengan umat Allah adalah sama dengan yang<br />

digunakannya dalam permulaan pertentangan besar itu di Surga. Ia mengaku berusaha untuk<br />

meningkatkan kestabilan pemerintahan ilahi, sementara secara diam-diam mengerahkan seluruh<br />

usaha untuk menggulingkannya. Dan pekerjaan yang dikerjakannya itu dituduhkannya kepada<br />

malaikat-malaikat yang setia. Kebijakan penipuan yang sama telah nyata dalam sejarah Gereja<br />

Roma. Ia telah mengaku bertindak selaku wakil Surga, sementara berusaha meninggikan dirinya<br />

mengatasi Allah dan mengubah hukum-Nya. Dibawah pemerintahan Roma mereka yang<br />

menderita kematian demi kesetiaan mereka kepada Injil telah dinyatakan sebagai pelaku-pelaku<br />

kejahatan; mereka telah dinyatakan sebagaiyang bersekutu dengan Setan. Dan setiap sarana<br />

yang mungkin telah digunakan untuk menutupi mereka dengan celaan, untuk membuat mereka<br />

kelihatan sebagai penjahat-penjahat yang paling keji di mata orang banyak, bahkan bagi mereka<br />

sendiri. Demikianlah juga halnya sekarang ini. Sementara Setan berusaha membinasakan<br />

mereka yang menghormati hukum Allah, ia akan membuat mereka dituduh sebagai pelanggarpelanggar<br />

hukum, sebagai orang-orang yang menghina Allah, dan yang mendatangkan<br />

pehukuman ke atas dunia ini. Allah tidak pernah memaksa kemauan atau hati nurani, tetapi<br />

usaha tetap Setan -- untuk mengendalikan mereka yang tidak dapat dibujuknya -- adalah<br />

pemaksaan melalui kekejaman. Melalui ketakutan atau pemaksaan ia berusaha untuk<br />

memerintah hati nurani, dan memperoleh penghormatan bagi dirinya sendiri. Untuk mencapai<br />

ini, ia bekerja melalui otoritas keagamaan dan pemerintahan, menggerakkan mereka untuk<br />

memaksakan hukum-hukum manusia menentang hukum Allah. Mereka yang menghormati<br />

Sabat Alkitab akan dinyatakan sebagai musuh-musuh hukum dan ketertiban, sebagaiyang<br />

merusakkan batasan-batasan moral masyarakat, yang menyebabkan anarki dan korup, dan yang<br />

mendatangkan hukuman atas dunia ini. Penurutan mereka yang rela akan dinyatakan sebagai<br />

sifat keras kepala, kedegilan dan penghinaan kepada penguasa. Mereka akan dituduh tidak suka<br />

kepada pemerintah. Para pendeta yang menolak kewajiban hukum ilahi akan menyampaikan<br />

dari mimbar tanggungjawab untuk mentaati kekuasaan sipil sebagai yang ditetapkan oleh Allah.<br />

Di gedung-gedung legislatif dan ruang-ruang pengadilan, para pemelihara hukumakan<br />

disalahgambarkan dan dihukum. Kata- kata mereka akan diberi warna corak kepalsuan, dan<br />

motif-motif mereka akan diartikan sebagai yang paling buruk.<br />

401

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!