15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

"tidak melewatkan satu hari tanpa menggunakan tiga jam waktu terbaiknya untuk berdoa." Di<br />

dalam kamar pribadinya terdengar ia mencurahkan isi jiwanya di hadapan Allah dalam katakata<br />

yang "penuh pujian, ketakutan dan pengharapan, bagaikan seorang berbicara kepada<br />

sahabatnya." "Saya tahu bahwa Engkaulah Bapa dan Allah kami," katanya, "dan Engkau akan<br />

mencerai-beraikan penganiaya anak-anak-Mu, karena Engkau sendiri terancam bersama kami.<br />

Semua masalah ini adalah milik-Mu, dan hanya oleh doronganmu kamiturut serta. Oleh sebab<br />

itu, lindungilah kami, ya Bapa!" -- D'Aubigne, b. 14, Ch. 6.<br />

Kepada Melanchthon yang telah dilanda beban kecemasan dan ketakutan, ia menulis, "Kasih<br />

karunia dan damai sejahtera di dalam Kristus, -- saya katakan di dalam Kristus dan bukan di<br />

dalam dunia. Amen. Saya sangat membenci segala kesusahan yang menimpa engkau. Jikalau<br />

pekerjaan ini tidak benar, tinggalkanlah dia; tetapi jikalau pekerjaan ini benar, mengapa kita<br />

harus mengingkari janji-janji-Nya yang memerintahkan kita untuk tidur tanpa takut? . . . .<br />

Kristus tidak kekurangan pekerjaan keadilan dan kebenaran. Ia hidup; Ia memerintah, mengapa<br />

kita harus takut?" -- Idem, b. 14, Ch. 6. Allah mendengarkan seruan hamba-hamba-Nya. Ia<br />

memberikan kepada para pangeran dan para pendeta kasih karunia dan keberanian untuk<br />

mempertahankan kebenaran melawan penguasa kegelapan dunia ini. Kata Tuhan,<br />

"Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang<br />

mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan." (1 Peterus 2:6).<br />

137

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!