15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

lenyap dari muka bumi ini, dan tak seorangpun yang memperdulikannya. Yang mengakui<br />

beragama dewasa ini di setiap gereja adalah pecinta-pecinta dunia, yang menyesuaikan diri<br />

dengan dunia ini, pecinta-pecinta hawa nafsu dan pengejar-pengejar kehormatan diri. Mereka<br />

dikatakan menderita dengan Kristus, tetapi mereka bahkan menghindar dari teguran . . . .<br />

Kemurtadan, kemurtadan dan kemurtadan saja yang terukir di paling depan setiap gereja. Dan<br />

sekiranya mereka menyadari itu, dan sekiranya mereka merasakan itu, mungkin masih ada<br />

pengharapan. Tetapi malangnya, mereka berseru, 'Kita kaya dan bertambah-tambah kekayaan,<br />

sehingga kami tidak memerlukan apa-apa.'" -- Second Advent Library, Tract No. 39.<br />

Dosa besar yang ditimpakan kepada Babilon adalah bahwa ia telah "memabukkan segala<br />

bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." Cawan kemabukan yang diberikan kepada dunia<br />

ini melambangkan ajaran-ajaran palsu yang diterimanya sebagai akibat dari hubungan gelapnya<br />

dengan para pembesar dunia. Persahabatan dengan dunia telah merusakkan imannya, dan pada<br />

gilirannya ia menyebarkan pengaruh kerusakan iman dan kebejatan kepada dunia oleh<br />

mengajarkan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan pernyataan-pernyataan Alkitab yang<br />

begitu sederhana dan jelas.<br />

Roma menahan Alkitab itu dari orang-orang, dan sebagai penggantinya mengharuskan<br />

semua orang menerima ajaran- ajarannya. Adalah perjuangan Pembaharuan untuk<br />

mengembalikan firman Allah kepada manusia. Tetapi bukankah hal itu benar sekali bahwa<br />

dalam gereja-gereja zaman kita orang-orang diajar untuk mengalaskan iman mereka kepada<br />

doktrin dan ajaran gereja sebagai gantinya kepada Alkitab? Berbicara mengenai gereja<br />

Protestan, Charles Beecher berkata, Mereka mengelak dari mengucapakan kata-kata kasar<br />

melawan ajaran kepercayaan sama seperti bapa-bapa kudus mengelak mengucapkan kata-kata<br />

kasar melawan orang-orang kudus dan para syuhada (martir) yang sedang naik daun untuk<br />

dipuja, yang mereka telah pelihara . . . . Denominasi penginjilan Protestan begitu terikat satu<br />

sama lain, dan juga dengan dirinya sendiri, bahwa di antara mereka semua seseorang tidak bisa<br />

menjadi seorang pengkhotbah sama sekali, dimana saja, tanpa menerima beberapa buku<br />

disamping Alkitab . . . .<br />

Tidak ada khayalan dalam pernyataan itu, bahwa kekuasaan ajaran atau syahadat gereja<br />

sekarang mulai melarang Alkitab sebagaimana yang dilakukan oleh Roma, meskipun dengan<br />

cara yang lebih halus." -- Sermon on "The Bible a Sufficient Creed, delivered at Fort Wayne,<br />

Indiana, Febr. 22, 1846. Pada waktu guru-guru yang setia menjelaskan firman Allah, bangkitlah<br />

orang-orang terpelajar, pendeta-pendeta yang mengaku mengerti Alkitab, yang mencela doktrin<br />

yang kuat dan benar sebagai bida'ah atau ajaran sesat. Dengan demikian membuat orang-orang<br />

pencari kebenaran berpaling. Seandainya dunia ini tidak dimabukkan dengan anggur Babilon,<br />

maka orang-orang banyak akan diyakinkan dan ditobatkan oleh kebenaran firman Allah yang<br />

sederhana, jelas dan menusuk. Akan tetapi kepercayaan keagamaan begitu membingungkan dan<br />

bertentangan, sehingga orang tidak mengetahuiapa yang harus dipercayai sebagai kebenaran.<br />

Dosa pendurhakaan dunia terletak di pintu gereja.<br />

Pekabaran malaikat yang ke<strong>dua</strong> dalam buku Wahyu 14 pertama kali dikabarkan pada musim<br />

panas tahun 1844, yang kemudian mempunyai penerapan langsung kepada gereja-gereja di<br />

254

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!