15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

lebih jauh daripada yang saya ikuti Kristus. Jika Allah harus menyatakan sesuatu kepadamu<br />

oleh alat-alat-Nya yang lain, bersedialah menerimanya sebagaimana Anda bersedia menerima<br />

kebenaran pelayanan saya. Karena saya sangat yakin bahwa Allah masih mempunyai lebih<br />

banyak lagi kebenaran dan terang yang akan keluar dari firman-Nya." -- Martyn, Vol. V, p. 70.<br />

"Bagiku, aku tidak dapat menangisi keadaan gereja-gereja yang telah dibaharui, yang telah<br />

sampai kepada masa agama, dan sekarang tidak lebih dari sekadar alat pembaharuan. Kaum<br />

Lutheran tidak bisa ditarik perhatiannya melebihi dari apa yang dilihat oleh Luther . . . dan<br />

pengikut-pengikut Calvin sangat berpegang teguh kepada apa yang ditinggalkan oleh hamba<br />

Allah yang besar ini, yang juga belum melihat segala sesuatu. Inilah penderitaan yang masih<br />

harus kita tangisi, sebab walaupun mereka telah menyalakan dan memancarkan terang itu pada<br />

zaman mereka, namun mereka tidak menerusi kedalam seluruh nasihat Allah. Tetapi seandainya<br />

mereka hidup sekarang, mereka juga akan mau menerima terang yang lebih lnjut sebagaimana<br />

mereka menerimanya untuk pertama kali." -- Neal, D., "History of the Puritans," Vol.I, p. 269<br />

9two-vol. ed. 1848).<br />

"Ingatlah janji setia gerejamu, dimana engkau telah setuju untuk berjalan dalam segala jalan<br />

Tuhan, yang sudah maupun yang akan dinyatakan kepadamu. Ingatlah janjimu dan janji setiamu<br />

kepada Allah dan kepada satu sama lain, untuk menerima terang dan kebenaran apapun yang<br />

akan dinyatakan kepadamu dari firman-Nya yany tertulis. Tetapi, sebagai tambahan saya<br />

memohon kepadamu, berhati-hatilah, apa yang kamu terima sebagai kebenaran bandingkanlah<br />

dan timbanglah dengan kebenaran Alkitab yang lain sebeblum kamu menerimanya. Karena<br />

bukan tidak mungkin dunia Kristen keluar terlambat dari kegelapan Antikristen, dan<br />

kesempurnaan pengetahuan terpancar sekaligus." -- Martyn, Vol. V, pp. 70,71.<br />

Kerin<strong>dua</strong>n akan kebebasan hati nuranilah yang mengilhami para Musafir sehingga berani<br />

menghadapi bahaya perjalanan jauh menyeberangi lautan, menanggung kesulitan dan bahaya<br />

hutan belantara. Dan berkat Allahlah yang meletakkan dasar satu bangsa yang kuat di pantai<br />

benua Amerika. Namun sementara mereka jujur dan takut kepada Allah, para Musafir ini belum<br />

memikirkan prinsip-prinsip besar kebebasan beragama. Kebebasan yang mereka peroleh dengan<br />

banyak pengorbanan, belum bisa mereka berikan kepada orang lain. "Sangat sedikit orang,<br />

bahkan diantara para ahli-ahli pikir dan ahli-ahli moral abad ketujuhbelas, yang mempunyai<br />

konsep yang benar tetang prinsip besar, perkembangan Alkitab Perjanjian Baru yang mengakui<br />

Allah sebagai satu-satunya hakim iman manusia." -- Martyn, Vol. V, p. 297.<br />

Ajaran atau doktrin yang mengatakan bahwa Allah telah memberikan kepada gereja hak<br />

untuk mengendalikan hati nurani, dan mendefinisikan dan menghukum bida'ah adalah salah<br />

satu kesalahan kepausan yang telah berakar paling dalam. Sementara para Pembaharu menolak<br />

kepercayaan Roma, mereka tidak seluruhnya terbebas dari roh tidak toleran. Kegelapan yang<br />

telah menutupi seluruh dunia Kristen, selama pemerintahan kepausan yang lama, belum<br />

seluruhnya dihilangkan. Salah seorang pendeta terkemuka di koloni Teluk Massachusetts<br />

berkata, "Adalah toleransi yang membuat dunia Antikristen. Dan gereja tidak pernah merasakan<br />

bahaya menghukum para bida'ah."-- Idem, p. 335. Peraturan yang dijalankan oleh para<br />

pemukim ini ialah bahwa hanya anggota gerejalah yang mempunyai hak suara dalam<br />

184

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!