15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

bertambah. "Massachusetts, oleh peraturan khusus, menyambut para pendatang Kristen dari<br />

berbagai bangsa, atas biaya pemerintah, yang mungkin telah menyeberangi lautan Atlantik<br />

'meluputkan diri dri perang, atau bala kelaparan, atau penindasan para penindas.' Dengan<br />

demikian pelarian dan yang tertindas, oleh undang-undang, telah dibuat menjadi tamu<br />

persekemakmuran." -- Martyn, Vol. V, p. 417. Dalam tempo <strong>dua</strong> puluh tahun setelah pendaratan<br />

pertama di Plymouth, beberapa ribu Musafir telah menetap di New England.<br />

Untuk mencapai tujuan yang mereka cita-citakan mereka puas dengan penghasilan<br />

secukupnya dengan menghidupkan kehidupan yang berhemat dan bekerja keras. Mereka tidak<br />

mengharapkan apa-apa dari tanah itu selain hasil yang sesuai dengan usaha mereka. Tidak ada<br />

angan-angan yang muluk-muluk dalam perjalanan hidup mereka . . . . Mereka puas dengan<br />

kemajuan yang lambat namun pasti pemerintahan sosial mereka. Dengan sabar mereka<br />

menanggung penderitaan di hutan rimba, menyirami pohon kebebasan dengan air mata mereka,<br />

dan dengan keringat yang bercucuran di dahi mereka, sampai kebebasan itu benar-benar berurat<br />

berakar di negeri itu.<br />

Alkitab digunakan sebagai landasan iman, sumber hikmat dan piagam kebebasan. Prinsipprinsipnya<br />

dengan rajin diajarkan di rumah, di sekolah dan di gereja, dan buah-buahnya tampak<br />

dalam berhemat, kemurnian, kecerdasan dan pengendalian diri atau pertarakan. Seseorang<br />

mungkin tinggal bertahun-tahun di pemukiman kaum Puritan, "dan tidak melihat pemabuk atau<br />

mendengar sumpah serafah, atau bertemu dengan seorang pengemis." -- Bancroft, Part I, Ch. 19,<br />

par. 25. Ditunjukkan bahwa prinsip Alkitab adalah pengawal yang paling pasti kebebasan<br />

nasional. Pemukiman-pemukiman yang kecil dan terasing bertumbuh menjadi konfederasi<br />

negara bagian yang kuat, dan dunia menyaksikan dengan kagum kedamaian dan kemakmuran<br />

"suatu gereja tanpa paus, dan suatu negara tanpa raja."<br />

Akan tetapi jumlah pendatang yang tertarik datang ke pantai Amerika terus bertambah, yang<br />

motifnya jauh berbeda dengan Musafir yang pertama. Meskipun iman dan kemurnian primitif<br />

berusaha menyebar-luaskan kuasanya yang mampu membentuk manusia itu, namun<br />

pengaruhnya semakin lama semakin berkurang, sementra jumlah mereka yang semata-mata<br />

untuk mencari keuntungan duniawi semakin bertambah.<br />

Peraturan yang diberlakukan oleh para pemukim yang mula-mula, yang mengizinkan hanya<br />

anggota gereja yang boleh memberi suara atau menduduki jabatan pemerintahan,<br />

mengakibatkan kerusakan yang paling parah. Peratura ini membawa akibat yang sangat<br />

berbahaya. Cara ini diterima sebagai suatu alat untuk mempertahankan kemurnian negara, tetapi<br />

hal itu mengakibatkan kebejatan dan penyimpangan gereja. Pengakuan agama merupakan syarat<br />

untuk pemberian suara dan memegang jabatan pemerintahan, sehingga banyaklah yang<br />

bergabung menjadi anggota gereja tanpa perubahan hati dan semata-mata motifnya hanya untuk<br />

memperoleh keuntungan-keuntungan duniawi. Dengan demikian gereja dipenuhi oleh orangorang<br />

yang tidak bertobat, yang tidak sedikit jumlahnya. Dan bahkan dalam kependetaan<br />

terdapat orang-orang yang bukan saja memegang doktrin palsu, tetapi juga sama sekali bodoh<br />

mengenai kuasa membaharui dari Roh Kudus. Sekali lagi ditunjukkan akibat-akibat jahat, yang<br />

begitu sering disaksikan dalam sejarah gereja mulai dari Constantine sampai hari ini; yang<br />

187

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!