15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Bab 12 — Reformasi di Perancis<br />

Protes Spires dan Pengakuan di Augsburg, yang menandai kemenangan Pembaruan di<br />

Jerman, diikuti oleh pertentangan dan kegelapan selama bertahun-tahun lamanya. Dilemahkan<br />

oleh perten tangan di antara para pendukungnya dan diserang oleh musuh-musuhnya yang kuat,<br />

Protestantisme tampaknya menuju kehancurannya. Ribuan orang memeteraikan kesaksiannya<br />

dengan darahnya. Perang saudara pun pecah. Kepentingan Protestan dikhianati oleh seorang<br />

pengikutnya yang terkemuka. Para pangeran pembaruan yang terbaik jatuh ke tangan kaisar,<br />

dan diseret sebagai tawanan dari satu kota ke kota lain. Tetapi di saat kemenangannya yang<br />

nyata, kaisar dipukul kalah. Ia melihat mangsanya dirampas dari genggamannya, dan pada<br />

akhimya ia terpaksa memberikan toleransi kepada doktrin-doktrin, yang telah menjadi cita-cita<br />

hidupnya untuk menghancurkannya.<br />

Ia telah mempertaruhkan kerajaannya, hartanya dan hidupnya sendiri, untuk menumpas<br />

bidat. Sekarang ia melihat bala tentaranya habis percuma dalam peperangan, hartanya ludes,<br />

daerah-daerah kerajaannya terancam pemberontakan, sementara di mana-mana iman yang tidak<br />

dapat ditekannya semakin meluas. Charles V telah berperang melawan Yang Mahakuasa. Allah<br />

telah bersabda, “Jadilah terang,” tetapi kaisar telah berusaha mempertahankan kegelapan itu.<br />

Segala maksudnya telah gagal. Dan dalam usia yang masih muda, dilelahkan oleh perjuangan<br />

yang lama, ia turun dari takhtanya dan mengasingkan diri di suatu biara.<br />

Di Swiss, sebgaimana juga di Jerman, hari-hari kegelapan menyelu-bungi Pembaruan.<br />

Sementara banyak daerah menerima iman yang dibarui, yang lain secara membabi buta masih<br />

tetap bergantung kepada ajaran Roma. Penganiayaan terhadap mereka yang ingin menerima<br />

kebenaran, akhirnya menimbulkan perang saudara. Zwingli dan banyak yang lain yang telah<br />

bersatu dengan dia dalam pembaruan, terlibat dalam peristiwa berdarah di Cappel.<br />

Oecolampadius, yang merasa terpukul oleh peristiwa yang mengerikan ini, meninggal dunia<br />

tidak lama kemudian. Roma menang, dan di berbagai tempat kelihatannya hampir direbut<br />

kembali apa yang telah hilang. Akan tetapi Allah tidak melupakan pekerjaan-Nya dan umat-Nya.<br />

Tangan-Nya akan melepaskan mereka. Di negeri-negeri lain la telah mengangkat pekerjapekerja<br />

untuk melanjutkan pekerjaan Pembaruan. Di Perancis, sebelum nama Luther didengar<br />

sebagai seorang Pembaru, fajar telah mulai menyingsing. Salah seorang yang pertama<br />

menerima terang itu ialah Lefevre, seorang yang sudah tua. la seorang yang berpendidikan luas,<br />

seorang guru besar di Universitas Paris, dan seorang pengikut kepausan yang sungguh-sungguh<br />

dan bersemangat. Dalam penelitiannya terhadap literatur kuno, perhatiannya tertuju kepada<br />

Alkitab, dan ia memperkenalkan ilmunya itu kepada para mahasiswanya.<br />

Lefevre adalah seorang pemuja orang-orang saleh yang bersemangat, dan ia bertanggung<br />

jawab untuk mempersiapkan sejarah para orang-orang saleh dan para syuhada (martir)<br />

sebagaimana terdapat dalam cerita-cerita kuno gereja. Pekerjaan ini melibatkan usaha besar;<br />

tetapi sebenarnya ia telah membuat kemajuan yang berarti, pada waktu ia berpikir mungkin ia<br />

boleh mendapat bantuan yang berarti dari Alkitab, lalu ia mulai mempelajarinya dengan tujuan<br />

ini. Benar, di sini ia menemukan orang-orang saleh, tetapi tidak seperti yang digambarkan oleh<br />

138

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!