15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

lebih berat daripada mereka yang telah ditipunya. Setelah semua binasa, yaitu mereka yang<br />

telah jatuh oleh karena penipuannya, ia masih harus hidup dan terus menderita. Orang fasik<br />

akhirnya binasa di dalam nyala api yang menghanguskan, baik akarnya maupun cabangnya --<br />

Setan akarnya, pengikut-pengikutnya cabangnya. Hukuman sepenuhnya dari hukum Allah telah<br />

dilaksanakan; tuntutan keadilan telah dipenuhi; dan Surga dan bumi, sambil memandang,<br />

menyatakan kebenaran Yahwe.<br />

Pekerjaan Setan yang membinasakan telah berakhir selamanya. Selama 6,000 tahun ia telah<br />

melakukan kehendaknya, memenuhi dunia dengan malapetaka dan mendatangkan dukacita di<br />

seluruh alam semesta. Seluruh ciptaan telah mengerang dan menderita kesakitan bersama-sama.<br />

Sekarang makhluk-makhluk Allah terbebas dari hadiratnya dan godaannya selama-lamanya.<br />

"Segenap bumi sudah aman dan tenteram; orang bergembira dengan sorak-sorai." (Yes. 14:7).<br />

Dan suatu pekik-sorak pujian dan kemenangan naik dari seluruh alam semesta yang setia.<br />

"Suara himpunan besar orang banyak," "bagaikan desau air bah dan seperti deru guruh yang<br />

hebat, terdengar berkata, 'Haleluyah! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi<br />

raja.'" (Wah. 19:6).<br />

Sementara bumi dibungkus oleh api kebinasaan, orang-orang benar tinggal di dalam kota<br />

suci itu dengan aman. Kematian yang ke<strong>dua</strong> tidak berkuasa ke atas mereka yang bangkit pada<br />

kebangkitan yang pertama. Sementara kepada orang fasik Allah itu adalah api yang<br />

menghanguskan, kepada umat-Nya Ia adalah matahari dan perisai. (Wah. 20:6; Maz. 84:12).<br />

"Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi<br />

yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi." (Wah. 21:1). Api yang menghanguskan<br />

orang fasik itu membersihkan bumiini. Semua bekas kutuk telah dihapuskan. Tidak ada neraka<br />

yang menyala selamanya di hadapan umat yang ditebus itu sebagaiakibat yang mengerikan dari<br />

dosa.<br />

Satu-satunya peringatan yang masih tinggal ialah: Penebus kita akan terus menyandang<br />

bekas-bekas penyaliban-Nya. Hanya di kepala-Nya di rusuk-Nya, di tangan dan kaki-Nya saja<br />

terdapat bekas-bekas kekejaman yang disebabkan oleh dosa. Nabi berkata sambil memandang<br />

Kristus dalam kemuliaan-Nya, "Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi- Nya dan di<br />

situlah terselubung kekuatan-Nya." (Hab. 3:4). Rusuk yang tertikam, dari mana mengalir cairan<br />

berwarna merah yang memperdamaikan manusia kepada Allah -- itulah kemuliaan juru Selamat,<br />

di situlah "terselubung kekuatan- Nya." "Berkuasa untuk menyelamatkan," melalui korban<br />

penebusan, itulah sebabnya Ia sanggup untuk menjalankan keadilan ke atas mereka yang<br />

membenci kemurahan Allah. Dan tanda-tanda kehinaan-Nya adalah kehormatan-Nya yang<br />

tertinggi. Luka-luka Golgota akan menunjukkan pujian-Nya dan menyatakan kuasa-Nya<br />

selama-lamanya.<br />

"Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit putri Sion, kepadamu akan datang<br />

dan akan kembali pemerintahan yang dahulu." (mika 4:8). Waktunya sudah datang, yaitu yang<br />

telah dinanti-nantikan dengan kerin<strong>dua</strong>n sejak pedang yang bernyala-nyala itu menghalangi<br />

pasangan manusia yang pertama itu dari Eden -- waktu untuk "penebusan yang menjadikan kita<br />

milik Allah." (Epes. 1:4). Dunia ini, yang pada mulanya diberikan kepada manusia untuk<br />

461

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!