15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Bab 11 — Protes Para Pangeran<br />

Salah satu kesaksian yang termulia yang pernah diucapkan bagi Pembaharu, adalah Protes<br />

yang diajukan oleh para pangeran Kristen Jerman pada Mahkamah di Spires pada tahun 1529.<br />

Kebenranian, iman dan keteguhan hati hamba-hamba Allah telah menambah kebebasan berpikir<br />

dan sauara hati nurani pada masa-masa berikutnya. Protes mereka memberikan nama Prostestan<br />

kepada gereja yang dibaharui itu; prinsip-prinsipnya adalah "intisari Protestantisme." --<br />

D'Aubigne, b. 13, Ch. 6.<br />

Hari gelap dan menakutkan telah datang mengancam Pembaharuan. Walaupun keputusn<br />

Mahkamah di Worms menyatakan Luther sebagai pelanggar hukum, dan melarang mengajarkan<br />

atau mempercayaidoktrin-doktrinnya, toleransi beragama sejauh ini telah meluas di seluruh<br />

kekaisaran. Pemeliharaan Allah telah mengendalikan kekuatan-kekuatan yang menentang<br />

kebenaran. Kaisar Charles V. cenderung untuk menghancurkan Reformasi (Pembaharuan),<br />

tetapi setiap kali ia mengangkat tangan untuk bertindak, ia terpaksa menghentikan tindakannya.<br />

Berkai-kali kehancuran segera orng-orang yang berani menentang Roma tampaknya tidak dapat<br />

dihindarkan lagi. Tetapi pada saat-saat yang kritis itu tentera Turki muncul di perbatasan<br />

sebelah Timur, atau raja Perancis, atau bahkan paus sendiri, yang cemburu atas kebesaran kaisar<br />

yang semakin bertambah, mengadakan peperangan melawan kaisar. Dan dengan demikian, di<br />

tengah-tengah keributan dan permusuhan itu Pembaharuan telah dibiarkan semakin kuat dan<br />

meluas.<br />

Namun akhirnya penguasa kepausan telah memperketat permusuhannya untuk memancing<br />

alasan melawan Pembaharuan. Mahkamah Spires pada tahun 1526 telah memberikan kepada<br />

masing-masing negara bagian kebebasan penuh urusan masalah agama sampai kepada<br />

bersidangnya konsili umum. Tetapi tidak lama setelah bahaya berlalu oleh karena konsesi ini,<br />

kaisar memanggil Mahkamah untuk ke<strong>dua</strong> kalinya bersidang di Spires pada tahun 1529 dengan<br />

maksud utnuk menghancurkan para bida'ah. Para pangeran dihimbau, dengan cara damai kalau<br />

mungkin, untuk berpihak melawan Pembaharuan. Tetapi kalau himbauan ini gagal, kaisar<br />

Charles telah siap menggunakan pedang. Para pengikut kepausan merasa gembira. Mereka hadir<br />

di Spires dalam jumlah besar, dan secara terbuka mereka menunjukkan rasa permusuhan<br />

mereka kepada para Pembaharu dan kepada semua orang yang memihak kepada mereka.<br />

Melanchthon berkata, "Kami telah dikutuk dan dibuang oleh dunia ini, tetapi Krsitus akan<br />

menilik umat-umat-Nya yang malang, dan akan memelihara mereka." -- Idem, b. 13, Ch. 5. Para<br />

pangeran yang percaya kepada Injil yang menghadiri Mahkamah, telah dilarang untuk<br />

mengkhotbahkan Injil di tempat tinggal mereka. Tetapi orang-orang di Spires haus akan firman<br />

Allah, dan walaupun ada larangan, ribuan orang berkumpul pada kebaktian yang diadakan di<br />

kapel penguasa Saxony.<br />

Hal ini mempercepat datangnya krisis. Sebuah amanat kaisar diumumkan di Mahkamah,<br />

bahwa sebagai akibat pemberian kebebasan hati nurani telah timbul kesusahan besar, maka<br />

kaisar meminta agar pemberian kebebasan itu dibatalkan. Tindakan sewenang-wenang ini telah<br />

menimbulkan kemarahan dan ketakutan pada para penginjil Kristen. Salah seorang berkata,<br />

128

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!