15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Bab 39 — Waktu Kesesakan Yang Besar<br />

"Pada waktu itu juga akan muncul Mikhail, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi<br />

anak-anak bangsamu; dan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah<br />

terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampaipada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan<br />

terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu." (Dan. 12:1).<br />

Bilamana pekabaran malaikat yang ketiga itu berakhir, maka kemurahan Allah tidak lagi<br />

mengadakan pembelaan terhadap orang-orang yang bersalah di dunia ini. Umat-umat Allah<br />

telah menyelesaikan tugas-tugas mereka. Mereka telah menerima "hujan akhir," "waktu<br />

kelegaan dari hadirat Allah," dan mereka telah siap untuk menghadapimasa pencobaan di<br />

hadapan mereka. Malaikat-malaikat sibuk hilir mudik di Surga. Seorang malaikat yang kembali<br />

daridunia mengumumkan bahwa pekerjaannya telah selesai, ujian terakhir ke atas dunia ini<br />

telah dilaksanakan, dan semua yang telah membuktikan dirinya setia kepada ajaran-ajaran ilahi<br />

telah menerima "meterai Allah yang hidup." Kemudian Yesus menhentikan pengantaraan-Nya<br />

di dalam kaabah surgawi di atas. Ia mengangkat tangan-Nya, dan dengan suara nyaring Ia<br />

berkata, "Sudah terlaksana;" dan segenap pasukan malaikat meletakkan mahkota mereka<br />

sementara Yesus mengeluarkan pengumuman yang khidmat dan sungguh-sungguh:<br />

"Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah<br />

ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; dan barangsiapa<br />

yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya." (Wah. 22:11).<br />

Setiap kasus telah diputuskan bagi kehidupan atau kematian. Kristus telah mengadakan<br />

pendamaian bagi umat-Nya dan menghapuskan dosa-dosa mereka. Jumlah para pengikut-Nya<br />

telah ditetapkan. "Maka pemerintahan, kekuasaan, dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di<br />

bawah semesta langit" (Dan. 7:27) akan diberikan kepada pewaris-pewaris keselamatan, dan<br />

Yesus akan memerintah sebagai Raja atas segala raja, dan Tuhan atas segala tuan. Pada waktu<br />

Ia meninggalkan kaabah, kegelapan menutupi penduduk bumi. Pada masa yang mengerikan ini<br />

orang- orang benar harus hidup di pemandangan Allah tanpa pengantara.<br />

Pengekangan yang telah diberlakukan atas orang-orang jahat telah dilepaskan, dan Setan<br />

mengendalikan seluruh orang-orang yang pada akhirnya tidak bertobat. Panjang sabar Allah<br />

telah berakhir. Dunia ini telah menolak belas kasihan-Nya, meremehkan kasih-Nya, dan<br />

menginjak-injak hukum-Nya. Orang-orang jahat telah melewati batas masa percobaan mereka<br />

untuk bertobat. Roh Allah yang terus menerus ditolak, akhirnya telah ditarik. Tanpa<br />

perlindungan anugerah ilahi, mereka tidak memiliki pertahanan untuk melawan sijahat.<br />

Akhirnya Setan akan menjerumuskan penduduk bumi ke dalam suatu kesesakan besar terakhir.<br />

Pada waktu malaikat- malaikat Allah berhenti menahan tiupan angin kencang nafsu manusia,<br />

maka semua unsur-unsur persengketaan akan bebas. Seluruh dunia akan terlibat dalam<br />

kehancuran yang lebih besar daripada kehancuran yang datang kepada Yerusalem dahulu kala.<br />

Seorang saja malaikat yang membinasakan semua anak sulung orang Mesir, dan memenuhi<br />

negeri itu dengan ratap tangis yang memilukan. Pada waktu Daud melawan Allah oleh<br />

menghitung umat-Nya, hanya seorang malaikat yang mendatangkan kebinasaan yang<br />

417

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!