15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

itu, karena pernikahan itu berlangsung di Surga, sementara mereka ada di atas dunia ini.<br />

Pengikut-pengikut Kristus "menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan itu." (Lukas<br />

12:36).Tetapi mereka harus mengerti pekerjaan-Nya, dan mengikut Dia oleh iman sementara<br />

Dia pergi ke hadirat Allah. Dalam pengertian inilah mereka dikatakan pergi ke pernikahan.<br />

Dalam perumpamaan itu, hanya mereka yang mempunyai minyak dalam buli-buli dan<br />

dalampelitanya saja yang masuk ke perjamuan kawin itu. Mereka yang mengerti kebenaran dari<br />

Alkitab, dan juga yang mempunyai Roh dan karunia Allah, dan yang pada malam pencobaan<br />

paling pahit mereka telah dengan sabar menunggu, menyelidiki Alkitab untuk terang yang lebih<br />

jelas, -- mereka ini melihat kebenaran mengenai tempat kudus di Surga dan perobahan<br />

pelayanan Juru Selamat, dan oleh iman mereka mengikuti-Nya dalam pekerjaan-Nya di tempat<br />

kudus di atas. Dan semua yang melalui kesaksian Alkitab menerima kebenaran yang sama,<br />

mengikuti Kristus oleh iman pada waktu Ia masuk ke hadirat Allah untuk melaksanakan<br />

pekerjaan pengantaraan yang terakhir, dan pada penutupannya menerima kerajaan-Nya --<br />

semuanya ini dilambangkan sebagai pergi pernikahan.<br />

Dalam perumpamaan Matius 22 gambaran pernikahan yang sama diperkenalkan. Dan<br />

penghakiman pemeriksaan dengan jelas digambarkan terjadi sebelum pernikahan. Sebelum<br />

pesta pernikahan mulai, raja itu datang untuk menemui tamu-tamu (Mat. 22:11), untuk melihat<br />

kalau-kalau semuanya memakai pakaian pesta, jubah tabiat yang tidak bernoda yang dibasuh<br />

dan diputihkan dalam darah Anak Domba (Wah. 7:14). Ia yang ditemukan kurang, dibuang<br />

keluar, tetapi semua yang setelah diperiksa ditemukan memakai pakaian pesta perkawinan,<br />

diterima oleh Allah dan layak memperoleh bahagian dalam kerajaan-Nya dan tempat duduk di<br />

atas takhta-Nya. Pekerjaan pemeriksaan tabiat ini, yang menentukan siapa yang bersedia kepada<br />

kerajaan Allah, adalah penghakiman pemeriksaan, pekerjaan penghabisan di kaabah di Surga.<br />

Bilamana pekerjaan pekerjaan pemeriksaan berakhir, bilamana mereka yang pada segala zaman<br />

mengaku pengikut- pengikut Kristus telah diperiksa dan diputuskan, kemudian berakhirlah<br />

masa percobaan, dan pintu kasihanpun tertutuplah. Jadi dalam kalimat pendek, "mereka yang<br />

telah siap sedia masuk bersama-sama dengan Dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu<br />

ditutup," kita dibawa melalui pelayanan terakhir Juru Selamat, kepada waktu bilamana<br />

pekerjaan besar penyelamatan manusia diselesaikan.<br />

Dalam upacara di tempat kudus atau kaabah duniawi, seperti yang kita telah lihat adalah<br />

gambaran upacara di kaabah surgawi, bilamana imam besar pada Hari Pendamaian memasuki<br />

bilik yang maha kudus, maka pelayanan di bilik yang kudus terhenti. Allah memerintahkan<br />

"Seorangpun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bilamana Harun masuk untuk<br />

mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar." (Imamat 16:17). Jadi bilamana<br />

Kristus memasukibilik yang maha kudus untuk melaksanakan penutupan pekerjaan pendamaian,<br />

Ia menghentikan pelayanan-Nya di bilik yang kudus. Tetapi bilamana pelayanan di bilik yang<br />

kudus berakhir, maka pelayanan di bilik yang maha kuduspun mulai. Bilamana dalam<br />

pelayanan lambang, imam besar meninggalkan bilik yang suci pada Hari Pendamaian, ia pergi<br />

ke hadirat Allah untuk mempersembahkan darah dari persembahan karena dosa atas nama<br />

semua orang Israel yang benar-benar menyesali dosa-dosa mereka. Demikianlah Kristus telah<br />

285

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!