15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Ishak, anaknya, di atas mezbah? Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatanperbuatan<br />

dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. . . . Jadi kamu lihat, bahwa<br />

manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, dan bukan hanya karena iman." (Yakobus<br />

2:14-24).<br />

Kesaksian firman Allah menentang ajaran "iman tanpa perbuatan" yang menjerat itu.<br />

Bukanlah iman yang hanya menuntut kemurahan Surga tanpa menyesuaikan dengan syaratsyarat<br />

atas mana kemurahan diberikan. Itu hanyalah dugaan, karena iman yang sejati<br />

berdasarkan janji-janji dan syarat-syarat Alkitab. Jangan seorangpun menipu diri sendiri dengan<br />

kepercayaan bahwa mereka dapat menjadi kudus sementara dengan senagaja melanggar salah<br />

satu tuntutan-tuntutan Allah. Perbuatan dosa yang diketahui atau disengaja mendiamkan suara<br />

Roh, dan akan memisahkan jiwa dari Allah. "Dosa adalah pelanggaran kepada hukum." Dan<br />

"setiap orang yang tetap berbuat dosa (melanggar hukum), tidak melihat dan tidak mengenal<br />

Dia." (1 Yoh. 3:6). Walaupun Yohanes dalam surat- suratnya banyak menekankan tentang kasih<br />

yang sepenuhnya, namun ia tidak ragu-ragu menyatakan tabiat yang sebenarnya dari golongan<br />

yang mengaku dikuduskan sementara mereka hidup dalam pelanggaran hukukm Allah.<br />

"Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-perintah-Nya, ia<br />

adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti<br />

firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah." (1 Yoh. 2:4,5).<br />

Inilah ujian pengakuan setiap orang. Kita tidak dapat mengatakan seseorang suci tanpa<br />

mengukurnya dengan satu-satunya standar kesucian baik di Surga maupun di dunia. Jika<br />

manusia tidak merasakan pengaruh dari hukum moral, jika mereka mengecilkan dan<br />

meremehkan ajaran-ajaran Allah, jika mereka melanggar salah satu yang terkecil dari perintahperintah<br />

ini dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, mereka akan tidak berharga di<br />

pandangan Surga, dan kita akan tahu bahwa ajaran-ajaran dan tuntunan mereka itu tanpa dasar.<br />

Dan pengakuan seseorang bahwa ia tanpa dosa, adalah suatu bukti bahwa ia yang membuat<br />

pengakuan itu sebenarnya jauh dari kudus. Hal itu disebabkan karena ia tidak mempunyai<br />

konsepsi yang benar mengenai kemurnian dan kesucian Allah, atau mengenai bagaimana<br />

caranya menjadi selaras dengan tabiat-Nya. Karena ia tidak mempunyai konsep yang benar<br />

mengenai kemurnian dan kekudusan Yesus yang ditinggikan dan permusuhan dan kejahatan<br />

dosa, sehingga orang menganggap dirinya suci. Semakin besar jarak antara dia dengan Kristus,<br />

dan semakin tidak memadai konsepsinya mengenai tabiat ilahi dan tuntutatn-Nya, semakin<br />

benar ia tampak oleh matanya sendiri. Pengudusan yang diberikan di dalam Alkitab mencakup<br />

manusia seutuhnya -- roh, jiwa dan badan. Rasul Paulus bedrdoa bagi orang-orang di<br />

Tesalonika, agar "semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat<br />

pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." (1 Tes. 5:23). Sekali lagi ia menulis kepada orangorang<br />

percaya, "Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,<br />

supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan<br />

yang berkenan kepada Allah." (Rom. 12:1).<br />

Pada zaman Israel kuno, setiap persembahan yang dibawa sebagai korban kepada Allah,<br />

harus diperiksa dengan teliti. Jika ditemukan cacad pada hewan yang diserahkan, persembahan<br />

316

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!