15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Murid-murid itu masih tetap bergantung kepada kasih sayang yang tidak padam kepada<br />

Tuhan mereka. Dan kesedihan mereka, mereka tidak mengingat kata-kata Kristus yang<br />

menunjukkan kepada mereka penderitaan dan kematian-Nya. Jika Yesus orang Nasaret itu<br />

adalah Mesias yang sejati, mengapa mereka harus terjerumus ke dalam kesedihan dan<br />

kekecewaan? Inilah pertanyaan yang menyiksa batin mereka sementara Juru Selamat terbaring<br />

dalamkubur- Nya selama jam-jam hari Sabat yang penuh keputusasaan itu, yaitu antara<br />

kematian-Nya dan kebangkitan-Nya. Walaupun malam gelap kesedihan menutupi pengikutpengikut<br />

Yesus ini, namun mereka tidak ditinggalkan. Nabi berkata, "Sekalipun aku jatuh, aku<br />

akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, Tuhan akan menjaditerangku, . . .Dan<br />

memberi keadilan kepadaku, membawa aku ke dalam terang sehingga aku mengalami keadilan-<br />

Nya." "Maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang dalam<br />

gelap terbit terang bagiorang benar." "Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak<br />

mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku<br />

mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk<br />

menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan<br />

kulaksanakan." (Mika 7:8,9; Maz. 139:12; 112:4; Yes. 42:16).<br />

Pengumuman yang telah disampaikan oleh murid-murid dalam nama Tuhan adalah benar,<br />

dan peristiwa-peristiwa yang diramalkan benar terjadi. Waktunya telah digenapi, kerajaan Allah<br />

sudah dekat," adalah pekabaran mereka. Pada waktu berakhirnya "waktu itu," -- yang enam<br />

puluh sembilan kali tujuh masa dari Daniel 9, yang berlanjut sampai kepada Mesias, Yang<br />

Diurapi" -- Kristus telah menerima pengurapan Roh, setelah Ia dibaptiskan oleh Yohanes di<br />

Sungai Yordan. Dan "Kerajaan Allah" yang mereka nyatakan sudah dekat telah didirikan oleh<br />

kematian Kristus. Kerajaan itu tidak seperti yang mereka ajarkan dan yakini, suatu kerajaan<br />

duniawi. Atau juga bukan kerajaan kekal yang akan datang yang akan didirikan bilamana<br />

"pemerintahan, kekuasaan, dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan<br />

diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi;" bahwa kerajaan kekal dimana<br />

"segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka." (Dan. 7:27). Sebagaimana<br />

digunakan di dalam Alkitab, sebutan "kerajaan Allah" digunakan untuk menyatakan baik<br />

kerajaan kasih karunia maupun kerajaan kemuliaan. Kerajaan kasih karunia dimunculkan oleh<br />

Rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Iberani. Setelah menunjuk kepada Kristus,<br />

pengantara yang penuh kasihan yang "turut merasakan kelemahan-kelemahan kita," rasul itu<br />

berkata, "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia,<br />

supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada<br />

waktunya." (Iberani 4:16). Takhta kasih karunia melambangkan kerajaan kasih karunia; karena<br />

adanya takhta menyatakan adanya kerajaan. Dalam banyak perumpamaan-Nya, Kristus<br />

menggunakan sebutan "kerajaan surga" untuk menyatakan pekerjaan kasih karunia ilahi atas<br />

hati manusia. Demikian juga takhta kemuliaan menyatakan kerajaan kemuliaan. Dan kerajaan<br />

inilah yang disebut dalam kata-kata Juru Selamat, "Apabila Anak Manusia datang dalam<br />

kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di<br />

atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa dikumpulkan di hadapan-Nya." (Mat. 25:31,32).<br />

Kerajaan ini masih akan datang. Kerajaan ini tidak akan didirikan sebelum kedatangan Kristus<br />

225

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!