15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

dengan pendengar-pendengar yang aktif. Buku Perjanjian Baru dan risalah-risalah dibagikan<br />

dengan cuma-cuma, bahkan sampai juga kepada orang-orang yang tidak berani datang dengan<br />

terang-terangan untuk mendengarkan ajaran baru itu. Tidak lama kemudian pekerja ini pun<br />

terpaksa juga melarikan diri. Tetapi kebenaran yang diajarkannya telah mengambil tempat<br />

dalam pikiran orang-orang. Reformasi sudah dita-namkan dan terus semakin kuat dan semakin<br />

meluas. Para pengkhotbah kembali ke Geneva, dan melalui usaha-usaha mereka akhimya<br />

perbaktian Protestan ditetapkan di Geneva.<br />

<strong>Kota</strong> itu telah dinyatakan bagi Pembaruan pada waktu Calvin mema-suki pintu gerbangnya,<br />

setelah melalui berbagai pengembaraan dan peru-bahan. Waktu kembali dari kunjungannya<br />

yang terakhir ke tempat kela-hirannya, ia pergi ke Basel. Ketika didapatinya jalan yang<br />

langsung didu-duki oleh tentara Charles V, ia terpaksa mengambil jalan keliling melalui Geneva.<br />

Dalam kunjungan ini, Farel menyadari pertolongan tangan Allah. Meskipun Geneva telah<br />

menerima iman yang diperbarui, namun pekerjaan besar masih harus dilakukan di sana. Bukan<br />

sebagai masyarakat, tetapi se-bagai perorangan orang-orang ditobatkan kepada Allah. Pekerjaan<br />

regenerasi atau pembaruan hidup harus dilaksanakan di dalam hati dan nurani sese-orang oleh<br />

karena kuasa Roh Kudus, bukan oleh dekrit-dekrit konsili. Sementara orang-orang di Geneva<br />

telah meninggalkan kekuasaan Roma, mereka belum begitu bersedia untuk meninggalkan<br />

kebiasaan-kebiasaan buruk yang tumbuh subur di bawah kekuasaannya. Untuk mendirikan<br />

prinsip-prinsip Injil yang mumi di sini, dan untuk mempersiapkan orang-orang ini mengisi<br />

kedudukan mulia ke mana Allah tampaknya memanggil mereka, bukanlah suatu tugas yang<br />

mudah.<br />

Farel yakin bahwa ia telah menemukan Calvin sebagai seorang yang bisa bersatu dengan dia<br />

untuk melakukan pekerjaan ini. Dalam nama Allah, ia memohon dengan sungguh-sungguh agar<br />

evangelis muda itu tinggal dan bekerja di situ. Calvin mengundurkan diri dengan ketakutan.<br />

Sebagai seorang pemalu dan yang cinta damai, ia takut berhubungan dengan orang-orang<br />

Geneva yang pemberani, bebas, dan bahkan mempunyai semangat yang keras. Kesehatannya<br />

yang buruk, ditambah dengan kebiasaannya yang rajin belajar, membuat ia mencari tempat<br />

untuk mengasingkan diri. Percaya bahwa melalui tulisan-tulisannya ia bisa melayani pekerjaan<br />

pembaruan itu, ia ingin mendapatkan satu tempat retrit yang tenang untuk belajar. Di sana,<br />

melalui percetakan, ia mengajar dan membangun gereja-gereja. Tetapi nasihat Farel yang<br />

datang kepadanya sebagai satu panggilan dari surga, ia tidak berani menolaknya. Tampkanya<br />

kepadanya, katanya, “bahwa tangan Allah direntangkan dari surga, dan memegangnya, dan<br />

menetapkannya tanpa bisa dibantah ke tempat ke mana ia akan pergi.”—D’Aubigne, “History<br />

of the Reformatin in the Time of Calvin,” b. 9, psl. 17.<br />

Pada waktu ini pekerjaan dan kepentingan Protestan diliputi oleh bahaya besar. Kutukan<br />

paus menggeledek terhadap Geneva, dan bangsa-bangsa yang kuat itu mengancam untuk<br />

membinasakan. Bagaimana mungkin kota kecil ini dapat menahan hirarki yang begitu kuat yang<br />

telah sering memaksa raja-raja dan kaisar-kaisar untuk tunduk? Bagaimana mungkin ia bisa<br />

bertahan melawan tentara dari penakluk besar dunia? Sepanjang sejarah Kekristenan,<br />

Protestantisme diancam oleh musuhmusuh yang menakutkan. Kemenangan pertama Pembaruan<br />

153

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!