15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

penjara-penjara bawah tanah yang dirahasiakan. Di be-berapa negera, beribu-ribu bunga bangsa<br />

yang paling mumi dan paling agung, yang paling intelek dan berpendidikan tinggi, pendetapendeta<br />

yang saleh dan berdedikasi, warga yang rajin dan patriotik, sarjana-sarjana yang brilian,<br />

seniman-seniman berbakat, pekerja-pekerja yang mahir, telah di-bunuh atau terpaksa melarikan<br />

diri ke negeri lain.<br />

Beginilah cara-cara yang dilakukan oleh Roma untuk memadamkan te-rang Pembaruan itu,<br />

menarik Alkitab dari tangan orang-orang, mengemba-likan kebodohan dan ketakhyulan Zaman<br />

Kegelapan. Tetapi dengan berkat-berkat Allah dan dengan kerja keras orang-orang yang mulia,<br />

yang telah dibangkitkan oleh Allah untuk menggantikan Luther, Protestantisme tidak bisa<br />

digulingkan. Bukan kepada persenjataan para pangeran ia berhutang budi untuk kekuatannya.<br />

Negeri yang paling kecil, bangsa yang paling sederhana dan paling lemah kekuatannya, menjadi<br />

benteng Pembaruan. <strong>Kota</strong> Geneva yang kecil itulah, di tengah-tengah musuh-musuhnya yang<br />

perkasa, yang merencanakan kehancurannya; Negeri Belanda sendiri, yang berpantai pasir di<br />

laut sebelah utara, yang berjuang melawan tirani Spanyol, kemudian paling besar dan makmur<br />

dari antara kerajaan-kerajaan; Swedia yang suram dan tandus itulah yang memperoleh<br />

kemenangan Pembaruan.<br />

Hampir selama tiga puluh tahun, Calvin bekerja di Geneva. Mula-mula mendirikan gereja<br />

yang mengikuti moralitas Alkitab, kemudian untuk memajukan Pembaruan di seluruh Eropa.<br />

Tugasnya sebagai pemimpin syarakat bukan tanpa kesalahan, bahkan doktrin-dotrinnya bukan<br />

tanpa kesalahan. Tetapi ia adalah suatu alat yang sangat penting untuk menyebarluaskan<br />

kebenaran pada zamannya, untuk mempertahankan prinsip-prinsip Protestantisme melawan<br />

gelombang balik kepausan yang cepat datangnya, dan untuk memajukan kesederhanaan dan<br />

kemurnian hidup di dalani gereja-gereja yang telah diperbarui, sebagai gantinya kesombongan<br />

dan kebejatan yang berkembang di bawah ajaran-ajaran Roma.<br />

Dari Geneva, bahan-bahan cetakan keluar menyebarkan ajaran-ajaran yang telah diperbarui.<br />

Sampai sejauh ini, negeri-negeri yang telah mengalami penganiayaan terus mencari petunjuk,<br />

nasihat dan dorongan. <strong>Kota</strong>nya Calvin menjadi tempat perlindungan bagi para Pembaharu yang<br />

terus diburu di seluruh Eropa bagian barat. Para buronan yang melarikan diri dari badai yang<br />

mengerikan, yang berlanjut selama berabad-abad, datang ke Geneva. Dalam keadaan lapar,<br />

luka-luka, kehilangan rumah dan keluarga, mereka disambut dan dipelihara dengan baik penuh<br />

kelemahlembutanMereka mendapat rumah di sini. Mereka memberkati kota yang telah<br />

menerima mereka, dengan kecakapan, ilmu dan kesalehan mereka. Banyak dari mereka yang<br />

telah berlindung di sini kembali ke negeri mereka untuk melawan kelaliman Roma. John Knox,<br />

Pembaru Skotlandia yang berani, banyak dari orang-orang Puritan Inggeris, Protestan Negeri<br />

Belanda dan Spanyol serta orang-orang Huguenots Perancis, membawa obor kebenaran dari<br />

Geneva untuk menerangi kegelapan di negeri mereka masing-masing.<br />

155

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!