15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di jalan ke<br />

Emmaus, dan "Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia di dalam seluruh<br />

Kitab Suci, mulai dari Kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi."(Luk. 24:27). Hati para<br />

murid itu digerakkan. Iman mereka dinyalakan. Mereka "dilahirkan kembali kepada<br />

pengharapan yang hidup," bahkan sebelum Yesus menyatakan diri-Nya kepada mereka. Ia<br />

bermaksud memberi terang kepada pengertian mereka dan menggantungkan iman mereka<br />

kepada "perkataan nubuatan yang lebih teguh." Ia rindu agar kebenaran berakar kuat di dalam<br />

pikiran mereka, bukan saja karena didukung oleh kesaksian pribadi-Nya, tetapi juga karena<br />

penyataan yang tidak diragukan yang diberikan dengan lambang dan bayangan hukum, dan<br />

nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama. Sangat perlu bagi pengikut Kristus untuk memiliki iman<br />

yang berdasarkan pengetahuan, bukan saja demi kepentingan mereka, tetapi agar mereka dapat<br />

membawa pengetahuan mengenai Kristus kepada dunia ini. Dan sebagai langkah pertama untuk<br />

memberikan pengetahuan ini, Yesus mengarahkan murid-murid-Nya kepada "buku Musa dan<br />

nabi- nabi." Demikianlah kesaksian yang diberikan oleh Juru Selamat yang bangkit itu<br />

mengenai nilai pentingnya Alkitab Perjanjian Lama.<br />

Betapa besar perubahan yang terjadi di dalam hati murid-murid itu pada waktu mereka<br />

sekali lagi melihat wajah Guru mereka yang penuh kasih sayang. (Luk. 24:32). Dalam arti yang<br />

lebih lengkap dan lebih sempurna daripada sebelumnya, mereka sudah "menemukan Dia, yang<br />

telah dituliskan Musa di dalam taurat dan kitab nabi-nabi." Ketidakpastian, kesedihan yang<br />

mendalam, keputusasaan diganti dengan kepastian yang sempurna dan iman yang cerah. Betapa<br />

mengagumkan bahwa setelah kenaikan Yesus, murid-murid "tetap tinggal di dalam kaabah<br />

memuji-muji dan memuja Allah." Orang-orang yang hanya mengetahui kematian Juru Selamat<br />

yang memalukan mengharap akan melihat wajah murid-murid yang dipenuhi oleh kesedihan,<br />

kebingungan dan kekalahan, tetapi mereka melihat kegembiraan dan kemenangan. Betapa<br />

persiapan matang telah diterima oleh murid-murid ini bagi tugas-tigas di hadapan mereka!<br />

Mereka telah melewati cobaan yang paling berat yang mungkin mereka alami, dan melihat<br />

bagaimana firman Allah telah memberikan kemenangan, pada waktu penglihatan manusia tidak<br />

lagi memberikan harapan. Sejak waktu itu, apakah yang dapat mengecilkan dan melemahkan<br />

iman mereka?, atau mendinginkan kehangatan kasih mereka? Dalam kesedihan yang paling<br />

dalam mereka mempunyai "penghiburan yang kuat," "dorongan yang kuat," suatu pengharapan<br />

yang bagaikan "sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke<br />

belakang tabir." (Iberani 6:18,19). Mereka telah menjadi saksi kepada hikmat dan kuasa Allah,<br />

dan mereka "yakin, bahwa baik maut maupun hidup, baik malaikat-malaikat maupun<br />

pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa,<br />

baik yang di atas maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk yang lain tidak dapat<br />

memisahkan" mereka dari "kasih Allah, yang ada di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." "Tetapi<br />

dalam semuanya itu," kata mereka, " kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia<br />

yang telah mengasihi kita." (Roma 8:38,39,37). "Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." (1<br />

Pet. 1:25). Dan "siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah mati?<br />

Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit dan yang juga duduk di sebelah kanan Allah,yang malah<br />

menjadi pembela bagi kita?" (Roma 8:34).<br />

227

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!