15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

dan turut berseru, "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"<br />

(Matius 21:9). Demikianlah juga orang-orang yang tidak percaya yang datang berkumpul pada<br />

pertemuan-pertemuan orang Advent, sebagian karena ingin tahu, sebagian semata-mata cuma<br />

mau mencemoohkan saja, -- merasakan kuasa yang memyakinkan menolong pekabaran itu,<br />

"Mempelai datang! Songsonglah Dia!"<br />

Pada waktu itu ada iman yang membawa jawaban kepada doa, -- iman yang menghargai<br />

yang membawa upah. Seperti curahan hujan ke atas tanah yang kering, Roh karunia turun ke<br />

atas orang-orang yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Mereka yang mengharapkan<br />

segera berdiri muka dengan muka dengan Penebus mereka, merasakan sukacita yang sungguhsungguh<br />

yang tak terucapkan. Kuasa melembutkan dan menaklukkan dari Roh Kudus<br />

melelehkan hati, pada waktu berkat-berkat-Nya dikaruniakan dengan limpahnya kepada yang<br />

setia dan percaya.<br />

Dengan hati-hati dan sungguh-sungguh mereka yang menerima pekabaran itu, sampai pada<br />

waktu dimana mereka mengharap bertemu dengan Tuhan mereka. Pada setiap pagi mereka<br />

merasakan bahwa adalah kewajiban mereka yang pertama untuk memastikan penerimaan<br />

mereka akan Allah. Hati mereka dipersatukan dengan erat, dan mereka banyak berdoa bersama<br />

orang orang lain dan untuk satu sama lain. Mereka sering bertemu di tempat-tempat terasing<br />

untuk bergaul dengan Allah, dan suara pengantaraan atau syafaat naik ke Surga dari ladangladang<br />

dan dari hutan-hutan. Kepastian perkenan Juru Selamat lebih penting bagi mereka<br />

daripada makanan mereka sehari-hari. Dan jikalau awan menggelapkan pikiran mereka, mereka<br />

tidak akan berhenti sebelum awan itu berlalu. Sementara mereka merasakan kesaksian karunia<br />

yang mengampuni itu, mereka rindu untuk melihat Dia yang dikasihi jiwa mereka.<br />

Tetapi sekali lagi mereka terpaksa mengalami kekecewaan. Waktu yang diharap-harapkan<br />

berlalu, dan Juru selamat tidak kelihatan. Dengan keyakinan yang tidak goyang mereka telah<br />

mengharapkan kepada kedatangan-Nya, dan sekarang mereka merasa seperti Maryam pada<br />

waktu datang ke kubur Yesus Juru Selamat itu dan mendapati kubur itu kosong, ia berseru<br />

sambil menangis, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu dimana Ia diletakkan." (Yoh.<br />

20:13). Suatu perasaan luar biasa, suatu ketakutan bahwa pekabaran itu mungkin benar, yang<br />

untuk sementara waktu telah menjadi kekang bagi dunia yang tidak percaya. Setelah berlalunya<br />

waktu, hal ini tidak hilang dengan segera. Pada mulanya mereka yang tidak percaya itu tidak<br />

berani menunjukkan perasaan menang atas mereka yang kecewa. Tetapi pada waktu tandatanda<br />

murka Allah tidak tampak, maka hilanglah rasa takut mereka, dan kembali mereka<br />

mencela dan mencemooh. Sekelompok besar orang yang telah mengaku percaya pada<br />

kedatangan Tuhan yang segera, meninggalkan iman mereka. Beberapa orang yang begitu yakin<br />

akan kedatangan Tuhan itu terluka sangat dalam oleh karena kesombongan mereka sehingga<br />

mereka ingin melarikan diri dari dunia ini. Seperti nabi Yunus, mereka mengeluh kepada Allah,<br />

dan ingin mati saja daripada hidup. Mereka yang mendasarkan imannya atas pendapat orangorang<br />

lain dan bukan atas firman Allah, sekarang siap untuk mengubah pandangan mereka.<br />

Orang pengolok-olok memenangkan orang yang lemah dan pengecut ini kedalam kelompok<br />

mereka, dan semua ini bersatu menyatakan bahwa tidak ada lagi ketakutan atau pengharapan<br />

267

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!