15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Bab 13 — Negeri Belanda dan Skandinavia<br />

Di Negeri Belanda, kelaliman kepausan segera menimbulkan protes. I Tujuh ratus tahun<br />

sebelum zaman Luther, paus Roma, tanpa takut, dituduh oleh <strong>dua</strong> orang uskup, yang telah<br />

pernah dikirim sebagai duta ke Roma. Mereka telah mengetahui tabiat sebenarnya “Sri Paus”:<br />

Allah “telah menjadikan gereja permaisuri-Nya, istrinya, untuk menjadi pemelihara yang agung<br />

selama-lamanya bagi keluarganya, dengan mas kawin yang tidak akan luntur atau binasa, dan<br />

memberikan kepadanya mahkota kekal dan tongkat kekuasaan ... yang kesemuanya<br />

memberikan keuntungan kepadamu seperti pencuri yang tercegat. Engkau menempatkan dirimu<br />

di bait suci seperti Allah; gantinya sebagai gembala engkau telah menjadi serigala kepada<br />

domba-domba;... engkau membuat kami percaya bahwa engkau adalah uskup tertinggi, tetapi<br />

engkau bahkan bertindak bagaikan seorang lalim<br />

Yang sebenarnya engkau harus menjadi hamba kepada hamba-hamba seperti yang engkau<br />

katakan, namun engkau telah berusaha menjadi tuan segala tuan —Engkau membuat perintahperintah<br />

Allah jatuh kepada kehinaan … Roh Kudus adalah pembangun semua gereja sejauh<br />

dunia masih terbentang … <strong>Kota</strong> Allah kita, di mana kita menjadi warganya, meliputi seluruh<br />

alam semesta. <strong>Kota</strong> Allah itu lebih besar dari kota yang disebut nabi-nabi kudus Babel yang<br />

berpura-pura bersifat Ilahi, mengangkat dirinya ke langit dan menyombongkan diri bahwa<br />

hikmatnya kekal. Dan akhimya, walaupun tanpa alasan, ia mengaku bahwa ia tidak pernah salah,<br />

atau tidak akan pernah salah.”—Brandt, “History of the Reformation in and about the Low<br />

Countries,” b. 1, hlm. 6.<br />

Yang lain bangkit menggemakan protes ini dari abad ke abad. Dan guru, guru pada zaman<br />

itu, yang menjelajahi berbagai negeri dan dikenal dengan berbagai nama, menghidupkan tabiat<br />

misionaris Vaudois, dan menyebarkan ke mana-mana pengetahuan Injil itu, memasuki Negeri<br />

Belanda. Ajaran mereka menyebar dengan cepat. Alkitab Waldenses mereka terjemahkan dalam<br />

bentuk ayat-ayat ke dalam bahasa Belanda. Mereka menyatakan “bahwa ada keuntungan besar<br />

di dalamnya. Tak ada lelucon, tidak ada cerita dongeng, tidak ada hal yang sepele, tidak ada<br />

kekurangan, tetapi semuanya adalah perkataan kebenaran. Memang benar, di sana sini ada<br />

kerak-kerak yang mengeras, tetapi sumsum dan manisnya apa yang baik dan suci dengan<br />

mudah bisa ditemukan di dalamnya.”—Brandt, b. 1, him. 14. Demikianlah dituliskan oleh<br />

sahabat-sahabat iman zaman kuno pada abad ke<strong>dua</strong> belas.<br />

Sekarang mulailah penganiayaail Romawi. Tetapi di tengah-tengah tumpukan kayu bakar<br />

dan penganiayaan, orang-orang percaya terus ber-tambah. Mereka dengan teguh menyatakan<br />

bahwa Alkitab adalah satu-sa-tunya pedoman agama yang tidak bisa salah, dan bahwa “tak<br />

seorang pun harus dipaksa untuk mempercayainya, tetapi harus dimenangkan dengan<br />

khotbah.”—Martyn, Jld. II, hlm. 87. Ajaran Luther mendapat tanah subur di Negeri Belanda.<br />

Orang-orang yang sungguh-sungguh dan setia bangkit untuk mengkhotbahkan Injil. Dari salah<br />

satu propinsi negeri Belanda muncullah Menno Simons. Seorang Katolik Roma yang terdidik,<br />

dan yang diurapi kepada keimamatan, ia sama sekali masih buta mengenai Alkitab, dan ia tidak<br />

akan membacanya, karena takut tertipu menjadi bidat. Pada waktu keragu-raguan mengenai<br />

156

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!