15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

akhirnya, untuk menghindari penangkapan, ia telah dipaksa melarikan diri, di tengah-tengah<br />

dinginnya badai musim dingin, ke dalam hutan lebat.<br />

"Selama empat belas minggu," katanya, "saya diombang-ambingkan oleh musim yang<br />

kejam, tanpa mengetahui apa itu roti dan tempat tidur." Tetapi "burung gagak memberiku<br />

makan di hutan belantara," dan lobang-lobang dalam kayu menjadi tempat perlindungannya. --<br />

Martyn, Vol. V, pp. 349,350. Demikianlah ia meneruskan pelariannya yang menyakitkan itu<br />

melalui salju dan hutan belantara yang belum pernah dilalui orang, sampai akhirnya ia<br />

menemukan perlindungan di tengah-tengah salah satu suku Indian. Ia telah mendapatkan<br />

kepercayaan dan kasih sayang dari suku Indian ini pada waktu ia berusaha mengajar mereka<br />

mengenai kebenaran-kebenaran Injil.<br />

Setelah mengembara beberapa bulan dan mengalami perobahan, akhirnya ia tiba di pantai<br />

Teluk Narragansett. Di sini ia meletakkan dasar dari negara zaman modern yang dalam<br />

pengertian sesungguhnya mengakui hak kebebasan beragama. Prinsip fundamental koloni<br />

Williams ialah, "bahwa setiap orang harus mempunyai kebebasan untuk berbakti kepada Allah<br />

sesuai dengan terang hati nuraninya," -- Martyn, Vol. V, pp. 349, 350. Negaranya yang kecil itu,<br />

Rhode Island, menjadi suaka bagi yang tertindas, dan terus bertambah dan makmur sampai<br />

akhirnya prinsip-prinsip dasarnya -- kebebasan sipil dan agama -- menjadi batu penjuru<br />

Republik Amerika.<br />

Dalam dokumen yang tua dan agung yang nenek moyang Amerika menjadikannya sebagai<br />

undang-undang hak azasi -- Deklarasi Kemerdekaan -- mereka menyatakan, "Kami memegang<br />

kebenaran-kebenaran ini sebagai hal yang nyata, bahwa semua manusia dijadikan sama, bahwa<br />

mereka dianugerahi oleh Pencipta mereka dengan hak-hak tertentu yang tidak bisa dicabut atau<br />

dipindahkan, bahwa beberapa diantaranya ialah kehidupan, kebebasan, dan usaha memperoleh<br />

kebahagiaan." Dan Undang-undang Dasar menjamin, dalam istilah yang jelas, hati nurani yang<br />

tidak dapat diganggu-gugat, "tidak ada ujian agama dituntut sebagai suatu persyaratan kepada<br />

sesuatu jabatan umum di Amerika Serikat." "Kongres tidak akan membuat undang-undang<br />

mengenai pendirian suatu agama, atau melarang pelaksanaannya yang bebas."<br />

"Para perancang Undang-undang Dasar itu menyadari prinsip abadi bahwa hubungan<br />

manusia dengan Allahnya berada di atas kekuasaan manusia, dan hak-hak hati nuraninya tidak<br />

bisa dicabut atau dipindahkan. Pemikiran dan pertimbangan tidak perlu untuk menetapkan<br />

kebenaran ini. Kita menyadari hal itu di dalam dada dan hati kita. Kesadaran seperti inilah yang<br />

mempertahankan begitu banyak syuhada dalam penyiksaan dan nyala api, oleh karena<br />

menentang hukum-hukum manusia. Mereka merasa bahwa tugas mereka kepada Allah adalah<br />

lebih tinggi daripada kepada undang-undang buatan manusia, dan bahwa tak seorangpun boleh<br />

menguasai hati nurani mereka. Itu adalah prinsip yang dibawa lahir dan tak seorangpun boleh<br />

menghapuskannya." -- Congressional Documents (U.S.A.), Serial No. 200, Document No. 271.<br />

Pada waktu berita-berita tersebar di negara-negara Eropa, mengenai sebuah negeri di mana<br />

setiap orang boleh menikmati hasil-hasil pekerjaannya dan menuruti keyakinan hati nuraninya,<br />

maka ribuan orang berduyun-duyun datang ke dunia baru, Amerika. Koloni dengan cepat<br />

186

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!