15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan Nya: Mari, hai kamu yang<br />

diberkati oleh Bapa Ku, terimalah kerajaan yang disediakan bagimu sejak dunia dijadikan."<br />

(Mat. 25:31 34).<br />

Kita melihat dari ayat yang baru saja diberikan bahwa apabila Anak Manusia datang, yang<br />

mati dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa, dan yang masih hidup diubahkan.<br />

Dengan perobahan besar ini mereka dipersiapkan untuk menerima kerajaan, karena Rasul<br />

Paulus berkata, "Daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa<br />

yang binasa tidak mendapat bagian dalamm apa yang tidak binasa." ( 1 Kor. 15:50). Manusia<br />

dalam keadaannya yang sekarang adalah mati dan dapat binasa. Tetapi kerajaan Allah tidak<br />

dapat binasa dan akan bertahan selama lamanya. Oleh sebab itu, manusia dalam keadaannya<br />

yang sekarang tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah. Akan tetapi bilamana Yesus datang,<br />

Ia akan menganugerahkan peri yang tidak binasa kepada umat Nya. Dan sesudah itu Ia<br />

menyuruh mereka mewarisi kerajaan yang baru. Sejak itulah mereka menjadi ahli waris.<br />

Ayat ini dan ayat ayat lain dengan jelas membuktikan kepada pikiran Miller bahwa peritiwa<br />

peristiwa yang diharapkan terjadi sebelum kedatangan Kristus, seperti pemerintahan damai<br />

secara universal dan berdirinya kerajaan Allah di dunia ini, adalah terjadi sesudah kedatangan<br />

Kristus yang ke<strong>dua</strong> kali. Lebih jauh, semua tanda tanda zaman dan keadaan dunia akan sesuai<br />

dengan keterangan nubuatan tentang akhir zaman. Dengan mempelajari Alkitab saja, ia dipaksa<br />

untuk mengambil kesimpulan bahwa waktu yang diberikan untuk kelangsungan dunia dalam<br />

keadaannya yang sekarang ini sudah hampir berakhir. "Bukti lain yang sangat mempengaruhi<br />

pikiran saya," katanya, "adalah urutan waktu dalam Alkitab . . . . Saya menemukan bahwa<br />

peristiwa peristiwa yang diramalkan terjadi, yang telah digenapi pada waktu yang lalu, sering<br />

terjadi pada waktu yang sudah ditetapkan. Masa seratus <strong>dua</strong> puluh tahun dalam air bah (Kej.<br />

6:3), tujuh hari sebelumnya, dengan empat puluh hari lamanya, hujan yang diramalkan (Kej.<br />

7:4), empat ratus tahun pengembaraan benih Abraham (Kej. 15:13), tiga hari mimpi juru<br />

minuman dan juru makanan (Kej. 40:12 20), tujuh tahun Firaun (Kej. 41:28 54); empat puluh<br />

tahun di padang belantara (Bil. 14:34), tiga setengah tahun bala kelaparan (1 Raja 17:1): Lihat<br />

Lukas 4:25); . . . tujuh puluh tahun perhambaan (Yer. 25:11), tujuh tahun Nebukadnezar (Dan.<br />

4:13 16), dan tujuh minggu, enam puluh dan <strong>dua</strong> minggu, dan satu minggu, menjadikan tujuh<br />

puluh minggu, ditentukan bagi bangsa Yahudi (Dan. 9:24 27) peristiwa peristiwa yang dibatasi<br />

oleh waktu waktu ini yang pada suat waktu hanyalah merupakan perkara nubuatan, kemudian<br />

telah digenapi sesuai dengan ramalannya." Bliss, "Memoirs of Wm. Miller," pp. 74,75.<br />

Oleh sebab itu, bilamana ia menemukan dari pelajaran Alkitab berbagai urutan waktu yang,<br />

menurut pengertiannya, berlanjut terus kepada kedatangan Yesus Kristus yang ke<strong>dua</strong> kali, ia<br />

tidak bisa berbuat apa apa kecuali menganggapnya sebagai "masa sebelum ditetapkan," yang<br />

telah dinyatakan Allah kepada hamba hamba Nya. "Hal hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan,<br />

Allah kita, tetapi hal hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan anak anak kita sampai selama<br />

lamanya," kata Musa. (Ul. 29:29). Dan Tuhan menyatakan melalui nabi Amos, bahwa "Tuhan<br />

Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan Nya kepada hamba hamba Nya para<br />

nabi," (Amos 3:7). Oleh sebab itu para pelajar firman Allah dapat dengan pasti berharap akan<br />

207

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!