15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

dihormati. Manusia tidak akan pernah naik lebih tinggi dari standar kemurnian atau kebaikan<br />

atau kebenaran. Jikalau diri sendiri adalah tujuannya yang tertinggi, ia tidak akan pernah<br />

mencapai sesuatu yang lebih tinggi. Sebaliknya, ia akan tenggelam semakin lama semakin<br />

dalam. Hanya kasih karunia Allah saja yang berkuasa meninggikan manusia. Jika diserahkan<br />

kepadanya, mau tidak mau ia pasti jatuh tenggelam.<br />

Kepada mereka yang memanjakan diri, pecinta kepelesiran, dan yang dikuasai oleh hawa<br />

nafsu, <strong>Spiritual</strong>isme memperkenalkan dirinya dengan penyamaran yang kurang halus<br />

dibandingkan dengan kepada mereka yang lebih lembut dan intelek. Dalam bentuknya yang<br />

lebih kasar, mereka mencari apa yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan mereka.<br />

Setan mempelajari setiap tanda-tanda kelemahan sifat alamiah manusia; ia mencatat dosa-dosa<br />

yang cenderung dilakukan oleh setiap orang, kemudian ia mempergunakan setiap kesempatan<br />

kecenderungan itu untuk melakukan kejahatan. Ia menggoda manusia untuk berbuat berlebihan<br />

apa yang sesuai dengan hukum, sehingga melemahkan tenaga fisik, mental dan moral, karena<br />

mereka tidak bertarak atau mengendalikan diri. Ia telah membinasakan dan sedang<br />

membinasakan ribuan orang melalui pemanjaan hawa nafsu, dengan demikian membuat seluruh<br />

sifat manusia menjadi kejam. Dan untuk melengkapi pekerjaannya, ia menyatakan melalui rohroh,<br />

bahwa "pengetahuan yang benar menempatkan manusia di atas segala hukum;" bahwa "apa<br />

saja yang ada, adalah benar;" bahwa "Allah tidak menghukum;" dan bahwa "semua dosa yang<br />

telah dilakukan adalah tidak salah." Bilamana manusia dituntun untuk mempercayai bahwa<br />

keinginan adalah hukum yang tertinggi, bahwa kebebasan adalah surat izin, dan bahwa manusia<br />

bertanggungjawab hanya kepada dirinya sendiri saja, tidaklah heran kalau kejahatan dan<br />

kerusakan moral merajalela di mana-mana. Orang banyak dengan berhasrat menerima<br />

pengajaran yang membiarkan mereka menuruti dorongan- dorongan hati yang jahat. Tali<br />

kekang pengendalian diri dipasangkan di leher hawa nafsu, kuasa pikiran dan jiwa dipaksa<br />

tunduk kepada kecenderungan-kecenderungan hewani, dan Setan dengan gembira memasukkan<br />

ke dalam jaringnya beribu-ribu yang mengaku pengikut Kristus.<br />

Tetapi tidak seorangpun perlu tertipu oleh kata-kata dusta <strong>Spiritual</strong>isme itu. Allah telah<br />

memberikan terang cukup kepada dunia ini untuk menyanggupkan mereka mengenali jerat itu.<br />

Sebagaimana sudah ditunjukkan, teori yang membentuk dasar <strong>Spiritual</strong>isme bertentangan<br />

dengan pernyataan-pernyataan Alkitab yang paling jelas. Alkitab menyatakan bahwa orang<br />

yang mati tidak tahu apa-apa, bahwa pikiran-pikiran mereka telah binasa. Mereka tidak<br />

lagimendapat bagian dalam apapun yang dilakukan di bawah matahari. Mereka tidak lagi<br />

mengetahui sukacita atau dukacita orang-orang yang sangat mereka kasihi di dunia ini. Lebih<br />

jauh, Allah telah dengan tegas melarang semua hubungan pura-pura dengan roh-roh yang sudah<br />

diusir itu. Pada zaman Iberani, ada segolongan orang-orang yang menyatakan dapat<br />

berhubungan dengan orang mati, sebagaimana yang dilakukan oleh pengikut <strong>Spiritual</strong>isme<br />

dewasa ini. Tetapi "roh-roh peramal", sebagaimana tamu-tamu dari dunia lain ini dipanggil,<br />

dinyatakan Alkitab sebagai "roh-roh Setan." (Bandingkan Bil. 25:1-3; Maz. 106:28; 1 Kor.<br />

10:20; Wah. 16:14). Perbuatan yang berhubungan dengan "roh-roh peramal" ini telah<br />

dinyatakan sebagai kebencian kepada Tuhan, dan dilarang keras dengan ancaman hukuman<br />

mati. (Imamat 19:31; 20:27). Ilmu sihir sekarang ini dipandang rendah. Pernyataan bahwa<br />

375

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!