15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Pengetahuan yang ia cari tidak bisa ia peroleh di rumahnya yang keluarga Yahudi, sebab<br />

begitu ketat dihindarkan daripadanya dan dilarang. Tetapi pada waktu ia berumur sebelas tahun,<br />

ia meninggalkan rumah ayahnya dan pergi berkelana untuk mencari pendidikan, untuk memilih<br />

agamanya dan pekerjaan seumur hidupnya. Untuk sementara ia tinggal di rumah sebuah<br />

keluarga, tetapi segera diusir dari sana sebagai seorang yang murtad. Sekarang ia sendirian,<br />

tanpa uang sesenpun ia mengadakan perjalanan di antara orang-orang asing. Ia pergi dari satu<br />

tempat ke tempat yang lain, belajar dengan rajin dan membiayai dirinya dengan mengajar<br />

bahasa Iberani. Melalui pengaruh seorang instruktur Katolik, ia dituntun untuk menerima iman<br />

Romawi, dan bermaksud menjadi seorang misionaris kepada bangsanya sendiri. Dengan tujuan<br />

ini, beberapa tahun kemudian, ia pergi belajar di College of the Propaganda di Roma. Di sini, ia<br />

dituduh sebagai seorang murtad, seorang bida'ah karena kebiasaannya berpikir bebas dan<br />

berbicara terus terang.<br />

Ia menyerang secara terus terang penyalahgunaan gereja dan mengajak mengadakan<br />

pembaharuan seperlunya. Walaupunpada mulanya ia diperlakukan secara istimewa oleh<br />

pejabat-pejabat kepausan, tetapi tidak berapa lama kemudian ia diusir dari Roma. Di bawah<br />

pengawasan gereja ia pergi dari satu tempat ke tempat lain, sampai akhirnya jelas bahwa ia<br />

tidak bisa tunduk kepada perhambaan Romanisme. Ia dinyatakan sebagai seorang yang tidak<br />

bisa diperbaiki dan dibiarkan dengan bebas kemana ia suka pergi. Sekarang ia pergi ke Inggeris,<br />

dan mengaku mempunyai iman Protestan. Ia bergabung dengan Gereja Inggeris. Setelah belajar<br />

selama <strong>dua</strong> tahun, ia berangkat pada tahun 1821 untuk memulai misinya. Pada waktu Wolff<br />

menerima kebenaran yang agung, yaitu kedatangan Kristus yang pertama sebagai "seorang yang<br />

susah dan biasa dengan penderitaan." ia melihat bahwa nubuatan-nubuatan menyatakan dengan<br />

jelas kedatangan-Nya yang ke<strong>dua</strong> kali dengan kuasa dan kemuliaan. Pada waktu ia berusaha<br />

menuntun umat-Nya kepada Yesus dari Nasaret sebagai Yang Dijanjikan, dan menunjukkan<br />

mereka kepada kedatangan-Nya yang pertama dalam kehinaan sebagai korban bagi dosa-dosa<br />

manusia, ia juga mengajarkan kepada mereka mengenai kedatangan-Nya yang ke<strong>dua</strong> kali<br />

sebagai raja dan pelepas.<br />

"Yesus orang Nasaret, Mesias yang benar," katanya, "yang tangan-Nya dan kaki-Nya telah<br />

dipaku, yang telah dibawa ke pembantaian seperti seekor anak domba, seorang orang susah<br />

yang sudah biasa dengan penderitaan, yang adalah tongkat kerajaan yang diambil dari suku<br />

Yehuda dan pemerintahan di antara ke<strong>dua</strong> kakinya datang untuk pertama kali, Ia akan datang<br />

untuk ke<strong>dua</strong> kalinya dalam awan dengan bunyi sangkakala penghulu malaikat," -- Wolff,<br />

"Researches and Missionary Labours," p. 62 (ed. 1835), "dan akan berdiri di atas Bukit Zaitun.<br />

Dan pemerintahan, yang pernah diberikan kepada Adam pada waktu kejadian, tetapi hilang dari<br />

tangannya(Kej. 1:26; 3:17) akan diserahkan kepada Yesus. Ia akan menjadi raja atas seluruh<br />

dunia. Rintihan dan ratapan semua makhluk ciptaan akan berakhir, tetapi nyanyian pujian dan<br />

ucapan syukur akan terdengar . . . . Bilamana Yesus datang dalam kemuliaan Bapa-Nya, dengan<br />

malaikat-malaikat kudus. . . orang-orang percaya yang sudah mati akan bangkit dahulu.(1 Tes.<br />

4:16; 1 Kor. 15:23). Inilah yang kita orang-orang Kristen sebut kebangkitan yang pertama.<br />

Kemudian dunia binatang akan mengubah alamiahnya (Yes. 11:6-9), dan tunduk kepada Yesus<br />

(Maz. 8). Terjadilah perdamaian universal." -- "Journal of the Rev. Joseph Wolff," pp. 378,379<br />

233

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!