15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

agungnya, yang didahului oleh peniup sangkakala dan diikuti oleh para kardinal dan pejabatpejabat<br />

tinggi agama dalam suatu kemegahan.<br />

Ini merupakan suatu khotbah yang menarik perhatian semua golongan. Orang ramai<br />

berkerumun melihat lukisan itu. Tak seorang pun yang gagal membaca makna moral lukisan itu,<br />

bahkan banyak yang terkesan secara mendalam oleh perbedaan menyolok antara<br />

kelemahlembutan dan keren-dahan hati Kritus, Tuhan itu, dengan kesombongan dan<br />

keangkuhan paus, yang mengatakan dirinya hamba Kristus. Terjadilah keributan di Praha. Dan<br />

demi keselamatan mereka, ke<strong>dua</strong> orang asing itu merasa perlu untuk meninggalkan tempat itu.<br />

Tetapi pelajaran yang mereka telah ajarkan tidak dilupakan. Lukisan itu memberikan kesan<br />

mendalam dalam pikiran Huss, sehingga menuntun dia untuk mempelajari Alkitab dan tulisantulisan<br />

Wycliffe lebih teliti. Meskipun pada waktu itjj ia belum siap untuk meneri-ma semua<br />

pembaruan yang dicetuskan oleh Wycliffe, ia melihat semakin jelas tabiat kepausan. Dan<br />

dengan semangat yang lebih besar ia mencela kesombongan, ambisi dan kebejatan moral para<br />

penguasa hirarki.<br />

Dari Bohemia terang itu meluas ke Jerman, karena gangguan yang terjadi di Universitas<br />

Praha menyebabkan ratusan mahasiswa Jerman ditarik dari sana. Banyak dari antara mereka<br />

telah menerima pengetahuan pendahulu-an Alkitab dari Huss. Dan pada waktu mereka kembali,<br />

mereka menyiar kan Injil itu di negeri mereka. Berita mengenai pekerjaan di Praha telah<br />

sampai ke Roma. Dan Huss dipanggil untuk menghadap paus di Roma. Memenuhi panggilan<br />

seperti itu berarti Huss membuka diri kepada kematian. Raja dan ratu Bohemia, universitas,<br />

kaum bangsawan dan pejabat-pejabat pemerintah bersatu un-tuk mengajukan suatu permohonan<br />

kepada paus, agar Huss diizinkan tetap tinggal di Praha, dan memberikan jawaban di Roma<br />

melalui wakil atau utusan. Gantinya memenuhi permintaan itu paus melanjutkan mengadili dan<br />

menghukum Huss dan menyatakan Praha sebagai kota terlarang (tidak boleh mengadakan<br />

upacara kudus—sakramen. Pada masa itu hukuman seperti ini, bila diumumkan, akan<br />

menimbulkan kegemparan dan ketakutan.<br />

Upacara yang diadakan bersamaan dengan pengumuman disesuaikan benar untuk<br />

menimbulkan teror kepada seseorang yang memandang paus sebagai wakil Allah sendiri, yang<br />

memegang anak kunci surga dan neraka, dan mempunyai kuasa untuk mengadakan pengadilan<br />

duniawi maupun rohani. Dipercayai bahwa pintu surga telah tertutup bagi daerah yang<br />

dinyatakan terlarang, sehingga orang-orang mati di daerah yang terlarang seperti itu tidak akan<br />

masuk ke tempat yang berbahagia sampai paus dengan senang hati mencabut larangan itu.<br />

Sebagai tanda bencana yang mengerikan ini, semua upacara agama dihentikan. Gereja-gereja<br />

ditutup. Upacara pernikahan dilaksanakan di halaman gereja saja. Orang-orang mati dilarang<br />

dikuburkan di tempat pemakaman yang telah ditahbiskan. Mereka dikuburkan di parit-parit atau<br />

di ladang-ladang tanpa upacara penguburan. Dengan demikian, oleh hal-hal yang menarik<br />

kepada imaginasi orang-orang, Roma berusaha menguasai hati nurani manusia.<br />

<strong>Kota</strong> Praha dipenuhi kegemparan dan kekacauan. Sebagian besar menuduh Huss sebagai<br />

penyebab dari semua malapetaka ini dan menuntut agar ia menyerah saja kepada tindakan balas<br />

dendam Roma. Untuk menenangkan gejolak tersebut, untuk sementara reformis itu<br />

58

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!