15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Oleh sebab itu, saudara-saudara yang kekasih, jikalau kematianku untuk kemuliaan-Nya,<br />

berdoalah supaya kematian itu cepat datang, dan agar Dia menyanggupkan saya menanggung<br />

semua malapetaka dengan keteguhan hati. Akan tetapi jika adalah lebih baik aku kembali ke<br />

tengah-tengah kamu, baiklah kita berdoa kepada Allah agar saya boleh kembali tanpa noda,<br />

yaitu, agar aku jangan menyembunyikan satu pun kebenaran Injil, agar aku dapat meninggalkan<br />

suatu teladan bagi saudara-saudaraku untuk diikuti. Oleh sebab itu, mungkin saudara-saudara<br />

tidak akan memandang mukaku lagi di Praha. Tetapi jika menjadi kehendak Allah yang<br />

Mahakuasa berkenan mengembalikan saya kepada kamu, marilah kita maju terus dengan hati<br />

yang semakin teguh dalam pengetahuan dan kecintaan kepada hukutnNya.”—Bonnechose, Jld.<br />

I, him. 147, 148.<br />

Dalam surat lain, kepada seorang imam yang telah menjadi murid Injil, Huss berbicara<br />

dengan kerendahan hati yang mendalam mengenai kesa-lahan-kesalahannya sendiri, menuduh<br />

dirinya sendiri, “telah menikmati kesenangan dalam memakai pakaian yang mewah, dan telah<br />

menghabis-kan waktu dalam pekerjaan yang sia-sia.” Lalu ia menambahkan nasihat yang<br />

menyentuh hati ini: “Biarlah kemuliaan Allah dan keselamatan jiwajiwa menempati pikiranmu,<br />

dan bukan kedudukan dan harta kekayaan. Berhati-hatilah, jangan menghiasi rumahmu<br />

melebihi jiwamu. Dan diatas segalanya, berikanlah perhatianmu kepada pembangunan<br />

kerohanian. Berlakulah saleh dan rendah hati kepada orang miskin, dan jangan meng-habiskan<br />

hartamu dalam pesta pora. Jikalau engkau tidak mengubah kehidupanmu dan berhenti dari<br />

segala yang berlebihan, saya khawatir bah-wa engkau akan dihukum seperti saya ini Engkau<br />

mengetahui ajaranku, karena engkau telah menerima petunjukku sejak dari masa kanakkanakmu.<br />

Oleh sebab itu tidak ada gunanya bagiku menulis kepadamu le-bih jauh. Tetapi saya meminta<br />

kepadamu, oleh rahmat Tuhan kita, agar tidak meniruku dalam kesombongan yang sia-sia, ke<br />

dalam mana engkau saksikan saya jatuh.” Pada sampul suratnya itu ia menambahkan, “Saya<br />

mengimbaumu, saudaraku, jangan membuka surat ini sampai engkau sudah mendapat kepastian<br />

bahwa saya sudah mati.”—Ibid, hlm. 148, 149.<br />

Dalam perjalanannya, Huss melihat di mana-mana tanda-tanda tersebarnya ajaran-ajarannya,<br />

dan dukungan demi perkembangan ajaran itu. Orang-orang berduyun-duyun menemuinya, dan<br />

di beberapa kota pejabat-pejabat menyambutnya di jalan-jalan mereka. Setelah tiba di<br />

Constance, Huss diberikan kekebasan penuh. Kepada surat jaminan keamanan yang diberikan<br />

oleh kaisar telah ditambahkan jaminan perlindungan pribadi oleh paus. Tetapi pelanggaran<br />

kepada deklarasi yang sungguh-sungguh dan diulang-ulang ini, menyebabkan Pembaru itu<br />

ditang-kap dalam waktu singkat, atas perintah paus dan para kardinal, dan menje-bloskannya<br />

kedalam penjara bawah tanah yang menjijikkan. Kemudian dipindahkan ke kastil yang kokoh di<br />

seberang Sungai Rhine sebagai tawanan. Tidak berapa lama kemudian, paus, oleh karena<br />

pengkhianat-annya telah dijebloskan kedalam penjara yang sama.—Ibid, hlm. 247. Di hadapan<br />

konsili, ia telah terbukti melakukan kejahatan yang paling mendasar, di samping pembunuhan,<br />

memperjualbelikan kedudukan gereja dan perzinaan “dosa-dosa yang tidak pantas disebut<br />

namanya.” Jadi konsili mengeluarkan pernyataan; dan demikianlah akhirnya mahkota dicopot<br />

dari padanya, dan ia dijebloskan ke dalam penjara. Orang-orang yang anti paus juga dicopot dan<br />

paus baru pun dipilih.<br />

62

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!