15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

itu dengan sendirinya tanpa ada terlihat yang membuka." -- Milman, "History of the Jews,"<br />

buku 13.<br />

Selama tujuh tahun seseorang terus menerus menelusuri jalan-jalan kota Yerusalem,<br />

menyatakan malapetaka yang akan menimpa kota itu. Siang dan malam ia menyanyikan<br />

nyanyian ratapan kesedihan, "Suara dari timur! suara dari barat! suara dari keempat penjuru<br />

mata angin! suara menentang Yerusalem dan menentang kaabah! suara menentang pengantin<br />

laki-laki dan pengantin perempuan! suara menentang semua orang!" Orang aneh ini<br />

dipenjarakan, di cambuk dan di hukum dengan kejam, tetapi tidak ada keluhan yang keluar dari<br />

bibirnya. Terhadap hinaan dan perlakuan kejam itu ia hanya menjawab, "Malapetaka,<br />

malapetaka bagi Yerusalem! malapetaka, malapetaka bagi penghuninya!" Seruan amarannya<br />

terhenti setelah ia di bunuh pada pengepungan yang dikatakannya sebelumnya. Tak seorangpun<br />

orang Kristen yang binasa pada waktu Yerusalem dimusnahkan. Kristus telah mengamarkan<br />

murid- murid-Nya. Dan semua orang yang percaya kepada firman-Nya, memperhatikan tandatanda<br />

yang sudah dijanjikan. "Apabila kamu melihat Yerusalem di kepung oleh tentera-tentera,<br />

ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat," kata Yesus. "Pada waktu itu orang-orang yang<br />

berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam<br />

kota harus mengungsi." (Lukas 21:20,21). Setelah tentera Roma di bawah pimpinan Cestius<br />

mengepung kota itu, tanpa di duga pengepungan itu di batalkan, pada saat segalanya sudah siap<br />

untuk mengadakan serangan segera. <strong>Kota</strong> yang terkepung dan yang tak mempunya harapan<br />

untuk bertahan itu, sudah mau menyerah pada waktu jenderal Romawi itu menarik pasukannya<br />

tanpa alasan yang jelas. Tetapi Allah yang berbelas kasihan itu, mengendalikan kejadian itu<br />

demi kebaikan umat- Nya. Tanda yang dijanjikan telah diberikan kepada orang-orang Kristen<br />

yang sedang menunggu. Dan sekarang suatu kesempatan diberikan kepada semua orang yang<br />

mau, untuk menuruti amaran Juru Selamat. Kejadian-kejadian semua dibatalkan sedemikian<br />

rupa sehingga baik orang Yahudi maupun orang Romawi tidak akan menghalangi pengungsian<br />

orang Kristen. Pada waktu Cestius dengan pasukannya mundur, orang Yahudi tiba-tiba keluar<br />

dari Yerusalem mengejar tentara Roma yang sedang mundur itu. Pada waktu ke<strong>dua</strong> belah pihak<br />

terlibat pertempuran, orang-orang Kristen mempunyai kesempatan untuk meninggalkan kota itu.<br />

Pada waktu ini juga tidak ada lagi musuh-musuh di kota itu yang mungkin mencegat mereka.<br />

Pada waktu pengepungan itu, orang-orang Yahudi berkumpul di Yerusalem untuk merayakan<br />

hari Hari- hari Raya Kaabah, dengan demikian orang-orang Kristen dari seluruh negeri bisa<br />

meloloska diri tanpa gangguan. Mereka meloloskan diri ke tempat yang aman tanpa bertangguh<br />

-- ke kota Pella, di tanah Perea di seberang sungai Yordan.<br />

Tentera orang Yahudi yang mengejar Cestius dan tenteranya, berada di belakang mereka,<br />

yang dengan keganasannya mengancam akan membinasakan dan memusnahkan mereka. Hanya<br />

dengan susah payah pasukan Romawi dapat berhasil mengundurkan diri. Orang Yahudi dapat<br />

megalahkan tentera Romawi hampir tanpa kehilangan apa-apa. Dan dengan barang- barang<br />

rampasan, mereka kembali ke Yerusalem di dalam kemenangan. Namun keberhasilan nyata ini<br />

hanya mengakibatkan kejahatan bagi mereka. Hal itu menimbulkan pembangkangan mereka<br />

kepada orang Romawi, yang dengan segera membawa malapetaka yang tak terkatakan ke atas<br />

kota Yerusalem itu.<br />

15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!