15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

kepada kejahatan yang tidak dapat dikekang itu. Kesalahan fatal yang dilakukan oleh bencana<br />

ini bagi rakyat Perancis ialah tidak mau tahu mengenai kebenaran besar: bahwa kebebasan yang<br />

benar terletak pada larangan hukum Allah. “Sekiranya engkau memperhatikan perintahperintah-Ku,<br />

maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering dan<br />

kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah<br />

berhenti.” “Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik!” firman Tuhan. “Tetapi siapa<br />

mendengarkan Aku, ia akan tinggal dengan aman terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka.”<br />

( Yes. 48:18; Amsal 1:33).<br />

Para ateis, pelanggar hukum, dan orang-orang yang sudah murtad, menentang dan menolak<br />

hukum Allah. Tetapi akibat-akibat dari pengaruh mereka membuktikan bahwa kesejahteraan<br />

manusia tergantung kepada penurutan kepada hukum-hukum ilahi. Mereka yang tidak membaca<br />

pelajaran dari buku Allah, diminta agar membacanya dalam sejarah bangsa-bangsa. Pada waktu<br />

Setan bekerja melalui Gereja Roma untuk menuntun orang-orang mengingkari penurutan, agenagennya<br />

disembunyikan dan pekerjaannya begitu samar-samar sehingga kemerosotan dan<br />

penderitaan yang diakibatkannya tidak terlihat sebagai akibat dari pelanggaran. Dan kuasanya<br />

sebegitu jauh dihalangi oleh pekerjaan Roh Allah, sehingga maksud-maksudnya tidak mencapai<br />

keberhasilan penuh. Orang-orang tidak menelusuri akibatnya dari penyebabnya untuk<br />

mengetahui sumber kesusahan mereka. Tetapi dalam Revolusi, hukum Allah telah<br />

dikesampingkan oleh Konsili Nasional secara terbuka. Dan dalam Pemerintahan Teror yang<br />

menyusul, pekerjaan sebab dan akibat tampak jelas dilihat semua orang.<br />

Pada waktu Perancis menolak secara terang-terangan dan mengesampingkan Alkitab, orangorang<br />

jahat dan roh-roh kegelapan bersorak-sorai oleh karena tercapainya tujuan yang sudah<br />

lama dirindukan — suatu kerajaan yang bebas dari kungkungan hukum Alah. Oleh karena<br />

hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati nurani “penuh niat<br />

untuk berbuat jahat.” ( Pengkhotbah 8:11-13). Tetapi pelanggaran hukum keadilan dan<br />

kebenaran tidak bisa tidak harus mengakibatkan penderitaan dan kehancuran. Walaupun tidak<br />

datang segera pengadilan itu, kejahatan manusia bagaimanapun juga pasti mendatangkan<br />

kebinasaan mereka. Kemurtadan dan kejahatan yang sudah berabad-abad telah mendatangkan<br />

murka pada hari pembalasan. Dan apabila kejahatan mereka telah penuh, para pembenci Allah<br />

itu sudah terlambat untuk mengetahui bahwa adalah hal yang menakutkan menghabiskan<br />

panjang sabar ilahi. Roh Allah yang mencegah dan mengendalikan itu, yang mengendalikan<br />

pekerjaan jahat Setan, telah ditarik kembali. Dan dia yang kesukaannya ialah kesengsaraan<br />

manusia, telah diizinkan berbuat sekehendak hatinya. Mereka yang telah memilih<br />

pemberontakan, dibiarkan untuk menuai buah-buahnya, sampai negeri itu dipenuhi dengan<br />

kejahatan yang terlalu mengerikan untuk dilukiskan dengan pena.<br />

Dari daerah-daerah yang sudah rusak dan kota-kota yang sudah hancur, suatu jeritan yang<br />

memilukan terdengar — suatu jeritan penderitaan yang paling pahit. Perancis diguncangkan<br />

seolah-olah oleh gempa bumi. Agama, hukum, keteriban sosial, keluarga, negara dan gereja —<br />

semua telah dipukul oleh tangan yang tidak beriman yang telah bangkit melawan hukum Allah.<br />

Benarlah perkataan orang bijaksana itu, “Orang jahat aka jatuh oleh kejahatannya.” “Walaupun<br />

179

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!