15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Sekali lagi, hikmat duniawi mengajarkan bahwa doa tidak perlu. Ahli-ahli ilmu pengetahuan<br />

mengatakan bahwa tidak akan ada jawaban yang sesungguhnya kepada doa; bahwa ini adalah<br />

pelanggaran kepada hukum, suatu mujizat, dan bahwa mujizat itu tidak pernah ada. Alam<br />

semesta ini, kata mereka, diatur oleh hukum-hukum yang tetap, dan Allah sendiri tidak<br />

melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum-hukum itu. Dengan demikian mereka<br />

menampilkan Allah sebagai yang diikat oleh hukum-hukum-Nya sendiri -- seakan-akan<br />

pelaksanaan hukum ilahi dapat meniadakan kebebasan ilahi. Pengajaran seperti ini berlawanan<br />

dengan kesaksian Alkitab. Bukankah mujizat-mujizat dilakukan oleh Kristus dan rasul- rasul-<br />

Nya? Juru Selamat yang berbelaskasihan yang sama itu hidup sekarang, dan Ia tetap mau<br />

mendengarkan doa iman sebagaimana pada waktu Ia tampak berjalan di antara manusia. Yang<br />

alami bekerjasama dengan yang adikodrati. Adalah bagian dari rencana Allah untuk<br />

mengaruniakan kepada kita, dalam jawaban kepada doa iman kita, bahwa apa yang Ia tidak<br />

akan berikan kita tidak akan minta.<br />

Banyak sekali doktrin-doktrin yang salah dan ide-ide khayalan belaka, yang sedang diterima<br />

di dalam gereja-gereja dunia Kristen. Adalah mustahil memperkirakan akibat-akibat jahat oleh<br />

karena menghilangkan salah satu tanda yang ditetapkan oleh firman Allah. Hanya sedikit yang<br />

memberanikan diri berhenti dengan penolakan satu kebenaran saja. Kebanyakan mereka terus<br />

mengesampingkan prinsip-prinsip kebenaran itu satu demi satu, sampai mereka menjadi kafir<br />

yang benar-benar. Kesalahan-kesalahan teologia populer telah mendorong banyak jiwa-jiwa<br />

menjadi skeptis, menjadi ragu-ragu, yang sebenarnya telah menjadi percaya kepada Alkitab.<br />

Tidak mungkin baginya menerima doktrin-doktrin yang memperkosa rasa keadilannya,<br />

kemurahannya dan kebajikannya; dan oleh karena ini dinyatakan sebagai ajaran Alkitab, ia<br />

menolak menerimanya sebagai firman Allah.<br />

Dan inilah tujuan yang hendak dicapai oleh Setan. Tidak ada yang paling diinginkannya<br />

selain daripada membinasakan keyakinan kepada Allah dan firman-Nya. Setan berdiri di depan<br />

memimpin bala tentera besar orang-orang bimbang, dan bekerja sekuat tenaganya untuk<br />

memperdayakan jiwa-jiwa ke dalam barisannya. Kebimbangan menjadi satu mode. Ada<br />

sekelompok besar orang yang tidak mempercayai firman Allah dan Allah sebagai Pengarangnya<br />

-- sebab firman itu mencela dan mempersalahkan dosa. Mereka yang tidak mau melakukan<br />

tuntutannya berusaha membuangkan wewenangnya. Mereka membaca Alkitab atau<br />

mendengarkan ajaran-ajarannya, sebagaimana disampaikan dari mimbar- mimbar kudus,<br />

semata-mata hanya untuk mencari-cari salah Alkitab atau khotbah. Tidak sedikit orang menjadi<br />

murtad untuk membenarkan atau memaafkan mereka karena melalaikan tugas. Yang lain<br />

menganut prinsip-prinsip skeptis oleh karena kesombongan dan kemalasan. Orang yang ingin<br />

dengan mudah membedakan dirinya oleh mencapai sesuatu yang berguna bagi kehormatan,<br />

yang memerlukan usaha-usaha dan penyangkalan diri, mereka berusaha mencapai reputasi<br />

hikmat yang paling tinggi dengan mengecam Alkitab. Banyak hal yang pikiran fana yang tidak<br />

diterangi hikmat ilahi tidak mampu mengerti, dengan demikian kadang-kadang mereka<br />

mengecam. Banyak orang yang tampaknya merasa bahwa adalah suatu kebajikan untuk berdiri<br />

di pihak orang yang tidak percaya, yang ragu-ragu dan yang kafir. Tetapi di balik keikhlasan<br />

mereka itu ditemukan bahwa orang itu sebenarnya hanya didorong oleh rasa percaya diri dan<br />

354

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!