15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

tahun orang- orang benar pergi langsung ke Surga pada waktu meninggal, mengapa Rasul<br />

Paulus mengatakan bahwa jika tidak ada kebangkitan, "binasa juga orang-orang yang mati di<br />

dalam Kristus"? Tidak diperlukan kebangkitan.<br />

Tyndale yang mati syahid, menyinggung mengenai keadaan orang mati, menyatakan,<br />

"Secara terbuka saya mengakui, bahwa saya tidak yakin mereka sudah berada dalam kemuliaan<br />

penuh di mana Kristus berada, atau di tempat malaikat- malaikat pilihan Allah berada. Itu<br />

bukanlah bagian dari kepercayaan saya, karena jika demikian, saya tidak melihat lain selain dari<br />

khotbah mengenai kebangkitan tubuh adalah sesuatu yang sia-sia." -- Tyndale, Wm., Preface to<br />

"New Testament," (ed534). Reprint in "British Reformers -- Tindal, Frith, Barnes," p. 349 (ed.<br />

830). Adalah suatu fakta yang tidak dapat disangkal bahwa pengharapan akan kebahagiaan<br />

kekalpada waktu kematian telah menuntun kepada suatu pengabaian doktrin kebangkitan<br />

Alkitab yang meluas. Kecenderungan ini telah dikomentari oleh Dr. Abraham Clarke, dengan<br />

mengatakan, "Doktrin kebangkitan tampaknya telah menjadi pemikiran yang lebih penting di<br />

antara orang-orang Kristen yang mula-mula itu dari pada sekarang ini! Mengapa demikian?<br />

Para rasul terus menerus menekankan hal itu, dan mendorong pengikut-pengikut Allah kepada<br />

ketekunan, penurutan dan kegembiraan melalui itu. Dan para penerus mereka dewasa ini jarang<br />

menyebutkan itu. Demikianlah para rasul berkhotbah, dan demikianlah orang- orang Kristen<br />

yang mula-mula itu percaya. Demikianlah kita berkhotbah, dan demikianlah para pendengar<br />

kita percaya. Tidak ada doktrin di dalam Injil selain doktrin ini yang lebih banyak ditekankan;<br />

dan tidak ada doktrin dalam rangkaian khotbah-khotbah sekarang ini selain doktrin ini yang<br />

lebih diabaikan." -- Commentary on the New Testament, Vol. II, general comments on 1 Cor.<br />

15, p. 3.<br />

Hal ini berlangsung terus sampai kebenaran agung mengenai kebangkitan itu hampir-hampir<br />

seluruhnya menjadikabur, dan hilang dari pandangan dunia Kristen. Demikianlah seorang<br />

penulis agama terkemuka mengomentari kata-kata Rasul Paulus dalam 1 Tesalonika 4:13-18,<br />

katanya. "Untuk maksud-maksud penghiburan praktis, maka doktrin mengenai kekekalan<br />

orang-orang benar telah menggantikan doktrin yang meragukan mengenai kedatangan Tuhan<br />

yang ke<strong>dua</strong> kali. Pada waktu kita meninggal, Tuhan datang kepada kita. Itulah yang kita tunggu<br />

dan yang kita harapkan. Orang matisudah masuk ke dalam kemuliaan. Mereka tidak menunggu<br />

sangkakala untuk penghakiman dan kebahagiaan."<br />

Tetapi pada waktu hampir meninggalkan murid-murid-Nya, Yesus tidak mengatakan kepada<br />

mereka bahwa mereka akan segera datang kepada-Nya. "Sebab Aku pergi ke situ untuk<br />

menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan<br />

tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku." (Yoh. 14:2,3).<br />

Dan lebih jauh Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa "pada waktu penghulu malaikat<br />

berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari Surga dan mereka<br />

yang mati di dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih<br />

tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalamawan menyongsong Tuhan di<br />

angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan." Dan ia<br />

369

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!