15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

mengingat keputusan yang mereka sendiri umumkan: Tuan dari kebun anggur "akan<br />

membinasakan orang-orang fasik dengan menyedihkan." Dalam dosa dan hukuman orang-orang<br />

yang tidak setia itu, para imam dan tua-tua melihat perjalanan dan nasib mereka sendiri. Dan<br />

sekarang terdengarlah tangisan penderitaan fana. Lebih nyaring dari teriakan "Salibkanlah Dia!<br />

Salibkanlah Dia!" yang terdengar di jalan-jalan Yerusalem, terdengarlah raungan keputusasaan<br />

yang mengerikan, "Ia adalah Anak Allah! Ia adalah Mesias yang sebenarnya!" Mereka berusaha<br />

melarikan diri dari hadapan Raja segala raja itu. Dengan sia-sia mereka berusaha mencoba<br />

bersembunyi di dalam gua-gua di tanah, yang reka-retak karena beradunya elemen-elemen bumi.<br />

Dalam kehidupan semua orang yang menolak kebenaran, ada saat-saat di mana hati nurani<br />

mereka dibangunkan, di mana ingatan menampilkan kenangan-kenangan yang menyiksa<br />

perasaan mengenaisuatu kehidupan kemunafikan, dan jiwa diganggu oleh penyesalanpenyesalan<br />

yang sia-sia. Tetapi apalah artinya ini dibandingkan dengan penyesalan yang<br />

mendalam pada hari itu "apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai!" (Ams. 1:27).<br />

Mereka yang bermaksud membinasakan Kristus dan umat-Nya yang setia, sekarang<br />

menyaksikan kemuliaan yang turun ke atas Kristus dan umat- Nya itu. Di tengah-tengah<br />

ketakutan mereka, mereka mendengar suara orang-orang kudus dalam nada sukacita berseru,<br />

"Sesungguhnya inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya kita diselamatkan." (Yes.<br />

25:9).<br />

Di tengah-tengah bumi yang sedang bergoyang, sambaran kilat dan deru halilintar, suara<br />

Anak Allah memanggil orang-orang kudus yang sedang tidur. Ia memandang kepada kuburan<br />

orang-orang benar, lalu mengangkat tangannya ke langit dan berseru, "Bangun, bangun, bangun,<br />

kamu yang tidur di lebu tanah, bangkitlah!" "Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam<br />

tanah bangkitlah dan bersorak-sorai!" (Yes. 26:19). Dari seluruh penjuru dunia ini orang<br />

matimendengar suara itu, dan mereka yang mendengar akan hidup. Dan seluruh dunia dipenuhi<br />

dengan bunyi derap langkah pasukan yang amat besar yang terdiri dari segenap bangsa, suku,<br />

bahasa dan kaum. Dari penjara maut mereka keluar, berpakaikan kemuliaan kekal, berseru, "Hai<br />

maut, dimanakah kemenanganmu? Hai maut, dimanakah sengatmu?" (1 Kor. 15:55). Dan<br />

orang-orang benar yang masih hidup dan orang-orang kudus yang dibangkitkan itu menyatukan<br />

suara mereka dalampekik kemenangan yang panjang penuh kegembiraan.<br />

Semua keluar dari kubur dengan perawakan yang sama pada waktu mereka dimasukkan ke<br />

dalam kubur. Adam, yang berdiri di antar orang-orang yang dibangkitkan itu, adalah seorang<br />

yang tinggi dengan bentuk yang mulia, dengan perawakan sedikit lebih rendah dari Anak Allah.<br />

Ia memperlihatkan suatu perbedaan yang menyolok dibandingkan dengan generasi yang<br />

kemudian. Dalam satu hal ini saja telah tampak kemerosotan luar biasa umat manusia. Tetapi<br />

semuanya bangkit dengan kesegaran dan tenaga kemudaan kekal. Pada mulanya, manusia<br />

diciptakan dalam keserupaan dengan Allah, bukan saja dalam tabiat, tetapi juga dalam bentuk<br />

dan roman wajah. Dosa merusakkannya dan hampir melenyapkan citra atau gambaran ilahi itu;<br />

tetapi Kristus datang untuk mengembalikan apa yang telah hilang. Ia akan mengubahkan tubuh<br />

kita yang hina ini dan membentuknya menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia. Tubuh<br />

yang fana dan korup, tidak enak dipandang yang sekali telah dicemari dosa, menjadi sempurna,<br />

439

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!