15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

maka ia harus sesuai dengan dirinya sendiri, dan oleh karena Alkitab itu diberikan untuk<br />

mengajar manusia, maka ia harus sesuai dengan pengertiannya. Ia memutuskan untuk<br />

mempelajari Alkitab untuk dirinya sendiri, dan memastikan kalau kalau setiap kotradiksi atau<br />

pertentangan tidak bisa diselaraskan.<br />

Dengan mengesampingkan semua pendapat dan komentar komentar, ia membandingkan<br />

buku dengan buku dengan bantuan referensi referensi pada tepi halaman halaman buku dan<br />

konkordans. Ia belajar dengan cara teratur dan sistematis. Ia mulai dengan buku Kejadian,<br />

membaca ayat demi ayat. Ia tidak perlu terburu buru mempelajarinya sampai arti beberapa<br />

paragraf terungkap sehingga dengan demikian ia tidak malu. Bilamana ia menemukan sesuatu<br />

yang tidak jelas, kebiasaannya ialah membandiungkan ayat dengan ayat lain yang tampaknya<br />

ada hubungan dengan masalah yang dipertimbangkan. Setiap kata dibiarkan mempunyai<br />

kedudukannya yang sebenarnya pada pokok masalah dalam ayat itu, dan jika pandangannya<br />

sesuai dengan paragraf tambahan, maka tidak ada lagi kesulitan. Dengan demikian, bilamana ia<br />

menemukan paragraf yang sulit dimengerti, maka ia menemukan keterangan di bagian bagian<br />

lain Alkitab. Sementara ia belajar dengan doa yang sungguh sungguh untuk penerangan ilahi,<br />

maka yang dulunya gelap kepada pengertiannya dibuat menjadi terang dan jelas. Ia mengalami<br />

kebenaran kata kata pemazmur, "Bila tersingkap firman firman Mu memberi terang, memberi<br />

pengertian kepada orang orang bodoh." (Maz. 119:130).<br />

Dengan kemauan yang sungguh sungguh ia mempelajari buku buku Daniel dan Wahyu,<br />

dengan menggunakan prinsip penafsiran yang sama seperti pada buku buku lainnya, dan ia<br />

dapati bahwa lambang lambang dapat dimengerti. Ia melihat bahwa nubuatan nubuatan yang<br />

sebegitu jauh telah digenapi, telah digenapi secara harafiah atau secara sesungguhnya. Bahwa<br />

semua angka, kiasan kiasan, perumpamaan perumpamaan, ibarat dan sebagainya, dijelaskan<br />

baik dalam hubungannya yang langsung maupun istilah dimana ia dinyatakan, diartikan dalam<br />

buku buku lain, dan dengan demikian bilamana diterangkan, akan dimengerti secara literal atau<br />

harafiah. "Dengan demikian saya merasa puas, " katanya, " bahwa Alkitab itu adalah sebuah<br />

sistem kebenaran yang sudah dinyatakan, yang diberikan dengan jelas dan sederhana, sehingga<br />

para musafirpun tidak akan salah mengertinya walaupun ia bodoh." Bliss, "Memoirs of Wm.<br />

Miller," p. 70. Mata rantai demi mata rantai kebenaran berhasil dihubungkannya, sementara<br />

langkah demi langkah ia telusuri garis garis nubuatan. Malaikat malaikat Surga memimpin<br />

pikirannya, dan membukakan pengertian kepada Alkitab.<br />

Dengan mengetahui cara nubuatan nubuatan digenapi di masa lampau, sebagai kriteria<br />

untuk menilai penggenapan nubuatan di masa yang akan datang, ia menjadi merasa puas bahwa<br />

dengan pandangan umum pemerintahan rohani Kristus masa seribu tahun sebelum akhir dunia<br />

tidak didukung oleh firman Allah. Ajaran ini yang menunjukkan adanya masa seribu tahun yang<br />

penuh kebenaran dan kedamaian sebelum kedatangan Tuhan secara pribadi, telah menjauhkan<br />

teror hari Allah. Meskipun ajaran itu menyenangkan, tetapi itu bertentangan dengan ajaran<br />

Kristus dan rasul rasul Nya, yang menyatakan bahwa gandum dan lalang tumbuh bersama<br />

sampai waktu menuai, yaitu akhir dunia ini (Ma. 13:30), bahwa orang jahat dan penipu akan<br />

bertambah jahat, bahwa "pada hari hari terakhir akan datang masa yang sukar" (2Tim. 3:13,1)<br />

205

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!