15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

orang yang menerima kemurahan, yang gantinya mengambilbagian bersama orang-orang yang<br />

malang ini, mereka akan berkata, Amen, Haleluyah! Puji Tuhan!"<br />

Dimanakah dalam halaman-halaman firman Allah terdapat ajaran yang seperti itu? Apakah<br />

orang-orang tebusan di Surga kehilangan semua rasa iba dan belas kasihan, dan bahkan<br />

perasaan peri kemanusiaan? Apakah ini akan ditukar dengan rasa tidak perduli orang-orang<br />

tabah (stoic), atau kekejaman orang-orang biadab? Tidak, tidak. Tidak demikian ajaran Kitab<br />

Allah. Mereka yang mengemukakan pandangan yang dinyatakan dalam kutipan-kutipan di atas<br />

mungkin adalah orang-orang terpelajar bahkan orang-orang jujur. Tetapi mereka telah<br />

diperdaya oleh tipuan Setan. Setan menuntun mereka agar menanggapi salah pernyataanpernyataan<br />

keras Alkitab, dengan memberikan kata-kata yang mewarnai kebencian dan<br />

kekejaman yang menyangkut dengan dirinya, tetapi tidak menyangkal kepada Pencipta kita.<br />

"Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian<br />

orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya<br />

supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu. Mengapa kamu harus<br />

mati?" (Yehez. 33:11).<br />

Apakah untungnya kepada Allah sekiranya kita akui bahwa Ia senang menyaksikan<br />

penyiksaan yang tiada akhirnya itu, bahwa Ia bergemar mendengar rintihan dan jeritan serta<br />

sumpah serapah makhluk yang menderita yang dibiarkan-Nya di dalam nyala api neraka?<br />

Mungkinkah bunyi-bunyi yang mengerikan ini menjadi bunyi musik bagi telinga Yang<br />

Mahakasih itu? Ada yang mengatakan bahwa pengenaan penderitaan yang tiada akhir ini ke<br />

atas orang-orang jahat akan menunjukkan kebencian Allah kepada dosa sebagai suatu kejahatan<br />

yang merusak kepada perdamaian dan tata tertib alam semesta. Oh, suatu hujat yang<br />

mengerikan! Seolah-olah kebencian Allah atas dosalah yang menjadi alasan mengapa<br />

penyiksaan itu berlangsung selama-lamanya. Karena, menurut para ahli teologi ini, penyiksaan<br />

yang terus-menerus tanpa harapan dan kemurahan akan membuat marah korban-korban yang<br />

malang itu; dan sementara mereka mencurahkan kemarahan mereka dengan mengutuki dan<br />

menghujat, maka selama-lamanya mereka memperbesar bobot kesalahan mereka. Kemuliaan<br />

Allah tidak dipertambahkan oleh mengekalkan dosa yang terus menerus bertambah sepanjang<br />

masa kekekalan.<br />

Adalah di luar kemampuan pikiran manusia untuk memperkirakan kejahatan yang telah<br />

dilakukan oleh ajaran sesat mengenai penyiksaan kekal itu. Agama Alkitab, yang penuh dengan<br />

kasih dan kebaikan, dan yang berlimpah kasih sayang, digelapkan oleh takhyul dan disalut<br />

dengan teror. Bilamana kita pertimbangkan bagaimana Setan telah memberikan warna palsu<br />

kepada tabiat Allah, apakah kita heran kalau Pencipta kita yang murah hati itu ditakuti,<br />

menyeramkan dan dibenci? Pandangan-pandangan yang menakutkan mengenai Allah yang<br />

telah tersebar ke seluruh dunia melalui ajaran-ajaran dari mimbar telah membuat ribuan, ya,<br />

jutaan orang menjadi skeptis dan tidak percaya.<br />

Teori penyiksaan kekal adalah salah satu doktrin palsu yang membentuk anggur kekejian<br />

Babilon, yang dengan itu ia telah memberi minum segala bangsa (Wah. 14:8; 17:2). Bahwa<br />

pelayan-pelayan Kristus harus menerima ajaran sesat ini dan menyiarkannya dari mimbar suci,<br />

361

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!