15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

mengulangi hidupku kembali, dengan bukti yang sama yang saya punyai kemudian, saya<br />

mengakui secara jujur kepada Allah dan kepada manusia, bahwa saya akan berbuat seperti apa<br />

yang telah saya perbuat." "Aku harap aku telah membasuh jubahku dari darah orang-orang. Aku<br />

merasa bahwa aku telah membebaskan diriku sendiri dari semua kesalahan dan tuduhan, sejauh<br />

itu berada dalam kuasaku." "Meskipun aku telah <strong>dua</strong> kali kecewa," tulis hamba Allah ini, "aku<br />

belum ambruk atau tawar hati . . . . Harapanku dalam kedatangan Kristus tetap sekuat yang<br />

biasanya. Aku telah lakukan hanya apa yang aku rasa adalah tugasku untuk melakukannya,<br />

setelah mempertimbangkan selama bertahun-tahun. Jikalau aku salah, itu hanyalah dalam<br />

bidang kedermawanan, kasih kepada sesama manusia, dan keyakinan tugas kepada Allah."<br />

"Satu perkara aku tahu, aku telah menyiarkan yang kupercayai, dan Allah telah menyertai aku.<br />

Kuasanya telah dinyatakan dalam pekerjaanku, sehingga menghasilkan banyak kebaikan."<br />

"Ribuan orang dalam segala rupa manusia telah mempelajari Alkitab oleh mengkhotbahkan<br />

waktu, dan oleh itu, melalui iman dan siraman darah Kristus, telah diperdamaikan kepada<br />

Allah." -- Bliss, "Memoirs Wm. Miller," pp. 256,255,277,280,281.<br />

"Aku tidak pernah meramahi senyum orang sombong, atau merasa takut bilamana dunia ini<br />

bermuka masam. Aku tidak mau membeli persetujuan mereka, dan juga tidak mengundang<br />

kebencian mereka. Aku tidak akan pernah mencari hidupku di tangan mereka, atau merasa takut<br />

kalau kehilangan hidupku, saya harap jika Allah dalam pemeliharaan-Nya menghendaki<br />

demikian." -- White, J., "Life of William Miller," p. 315. Allah tidak melupakan umat-Nya.<br />

Roh-Nya masih tinggal bersama mereka yang tidak terburu-buru menyangkalterang yang telah<br />

mereka terima, dan mencela Pergerakan Advent. Dalam surat kepada Iberani ada kata-kata<br />

dorongan dan amaran kepada yang dicobai dan yang menunggu pada krisis ini, "Sebab itu<br />

janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu<br />

memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh<br />

apa yang dijanjikan itu. Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan<br />

datang sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar<br />

akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.<br />

Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang<br />

percaya dan yang beroleh hidup." (Iberani 10:35-39).<br />

Bahwa nasehat ini ditujukan kepada gereja pada akhir zaman nyata dari kata-kata yang<br />

menunjukkan kepada dekatnya kedatangan Tuhan, "Sebab sedikit, bahkan sedikit waktu lagi,<br />

dan Ia yang akan datang sudah akan ada tanpa menangguhkan kedatangan-Nya." Dan dengan<br />

jelas menyatakan bahwa akan ada seperti penundaan, dan bahwa Tuhan seolah-olah<br />

menangguhkan kedatangan-Nya. Petunjuk yang diberikan di sini terutama diberikan<br />

sesuaidengan pengalaman orang-orang Avent pada zaman ini. Orang yang diberi amanat di sini<br />

berada dalam bahaya karamkapaliman. Mereka telah melakukan kehendak Allah dalam<br />

mengikuti tuntunan Roh-Nya dan firman-Nya. Namun demikian, mereka tidak mengerti<br />

maksud Allah dalam pengalaman masa lalu mereka, atau dapat melihat dan membedakan jalanjalan<br />

yang terbentang dihadapan mereka, dan mereka tergoda meragukan apakah Allah benarbenar<br />

menuntun mereka. Pada waktu ini firman ini dapat diterapkan, "Tetapi orang-Ku yang<br />

benar akan hidup oleh iman." Pada waktu sinar terang "seruan di tengah malam" telah bersinar<br />

270

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!