15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

kudus pada tahun 1844. Menolak berakhirnya masa itu pada tahun itu berarti melibatkan<br />

seluruhnya dalam kebingungan dan menolak pendirian yang telah ditetapkan oleh kegenapan<br />

nubuatan yang tidak salah. Tetapi Allah telah menuntun umat-Nya dalam Pergerakan Advent<br />

yang besar itu. Kuasa-Nya dan kemulian-Nya telah menolong pekerjaan itu dan Ia tidak akan<br />

membiarkannya berakhir dalam kegelapan dan kekecewaan, untuk dicela sebagai gerakan palsu<br />

dan fanatik. Ia tidak akan membiarkan firman-Nya terlibat dalam keragu-raguan dan<br />

ketidakpastian.<br />

Meskipun banyak yang meninggalkan perhitungan masa nubuatan mereka yang mula-mula,<br />

dan menyangkal ketepatan gerakan yang didasarkan atasnya, yang lain-lainnya tidak mau<br />

meninggalkan pokok-pokok iman dan pengalaman yang telah ditunjang oleh Alkitab dan oleh<br />

kesaksian Roh Allah. Mereka percaya bahwa mereka telah menerima prinsip penafsiran yang<br />

benar dan mempelajari nubuatan-nubuatan, dan bahwa adalah tugas mereka untuk berpegang<br />

teguh kepada kebenaran yang telah diperoleh, dan meneruskan menyelidiki Alkitab. Dengan<br />

doa yang sungguh-sungguh mereka memeriksa kembali kedudukan mereka dan mempelajari<br />

Alkitab untuk menemukan kesalahan mereka. Sementara mereka tidak menemukan sesuatu<br />

kesalahan dalam perhitungan masa-masa nubuatan, mereka mulai memeriksa lebih cermat<br />

mengenai masalah tempat kudus.<br />

Pada penelitian mereka, mereka mengetahui bahwa tidak ada bukti-bukti dari Alkitab yang<br />

mendukung pandangan populer bahwa dunia ini adalah tempat kudus. Tetapi mereka<br />

menemukan dalam Alkitab penjelasan lengkap mengenai tempat kudus, keadaannya, lokasinya,<br />

dan upacara-upacaranya. Kesaksian penulis-penulis kudus begitu jelas dan cukup sehingga tidak<br />

ada keraguan. Rasul Paulus, dalam surat kepada orang Iberani berkata, "Memang perjanjian<br />

yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus<br />

buatan tangan manusia. Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan<br />

dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.<br />

Dibelakang tirai yang ke<strong>dua</strong> terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.<br />

Di situ terdapat mezbah tempat pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanian yang<br />

seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi<br />

manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian, dan<br />

di atasnya ke<strong>dua</strong> kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian." (Iberani 9:1-5).<br />

Tempat kudus yang dikatakan Rasul Paulus di sini ialah kemah suci yang didirikan oleh<br />

Musa atas perintah Allah, sebagai tempat tinggal duniawi Yang Mahatinggi. "Dan mereka harus<br />

membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka" (Kel. 25:8),<br />

demikianlah perintah yang diberikan kepada Musa pada waktu ia di atas gunung bersama Allah.<br />

Orang-orang Israel berjalan melalui padang gurun, dan kemah suci dibangun sedemikian rupa<br />

sehingga dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain. Namun, bangunan itu adalah<br />

suatu struktur yang megah dan indah. Dindingnya terbuat dari papan yang dilapisi dengan emas,<br />

dan engsel-engselnya terbuat dari perak, sementara atapnya terbuat dari sejumlah tirai atau<br />

penutup, dan bagian luarnya terbuat dari kulit. Bagian paling dalam terbuat dari lenan halus<br />

yang dengan indah dilukisi dengan gambar kerub. Di samping pelataran luar, yang berisi<br />

273

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!