15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Dan Tuhan menyatakan kepada mereka perkara-perkara besar kerajaan itu. "Tuhan bergaul<br />

karib dengan orang-orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada<br />

mereka." (Maz. 25:14).<br />

Bukan ahli-ahli teologi terpelajar yang mengerti kebenarn ini, dan yang melibatkan diri<br />

dalam penyiarannya. Seandainya ahli-ahli teologia ini menjadi seorang yang setia dan berjagajaga,<br />

yang menyelidiki Alkitab dengan rajin dan dengan doa, mereka tentu akan mengetahui<br />

waktunya sudah dekat, dan nubuatan-nubuatan akan membukakan kepada mereka peristiwaperistiwa<br />

yang akan terjadi. Tetapi mereka tidak melakukan seperti itu, dan pekabaran ini<br />

diberitakan oleh orang-orang yang lebih sederhana. Yesus berkata, "Hanya sedikit waktu lagi<br />

terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya<br />

kegelapan jangan menguasai kamu; barang siapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu<br />

bemana ia pergi." (Yoh. 12:35). Mereka yang meninggalkan terang yang diberikan Allah, atau<br />

yang lalai mencarinya walaupun ada dalam jangkauannya, akan tetap tinggal dalam gelap.<br />

Tetapi Juru Selamat mengatakan, "Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam<br />

kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yoh. 8:12). Siapa saja yang bertekad<br />

bulat berusaha melakukan kehendak Allah, dan dengan sungguh-sungguh memperhatikan<br />

terang yang sudah diberikan, akan menerima terang yang lebih besar. Kepada jiwa-jiwa seperti<br />

itu bintang-bintang yang menyinarkan terang Surga akan dikirimkan, untuk memimpinnya<br />

kepada segala kebenaran.<br />

Pada waktu kedatangan Kristus yang pertama, imam-imam dan ahli-ahli taurat kota suci,<br />

kepada siapa firman Allah dipercayakan, seharusnya memahami tanda-tanda zaman, dan<br />

memberitakan kedatangan Dia yang dijanjikan itu. Nubuatan Mika menunjukkan tempat<br />

kelahiran-Nya (Mika 5:1). Daniel memperinci waktu kedatangan-Nya (Daniel 9:25). Allah<br />

memberikan nubuatan-nubuatan ini kepada para pemimpin Yahudi; tidak ada maaf bagi mereka<br />

jika mereka tidak mengetahuinya dan menyatakan kepada orang-orang bahw kedatangan<br />

Mesias sudah dekat. Kebodohan mereka adalah akibat dari dosa kelalaian mereka. Orang-orang<br />

Yahudi membangun tugu-tugu bagi nabi-nabi Allah yang telah di bunuh, sementara oleh rasa<br />

hormat mereka kepada orang-orang besar dunia mereka telah memberi hormat kepada hambahamba<br />

Setan. Karena hanyut dalam perjuangan yang ambisius untuk memperoleh tempat dan<br />

kuasa di antara manusia, mereka kehilangan pandangan terhadap kehormatan-kehormatan ilahi<br />

yang diberikan oleh Raja Surga kepada mereka.<br />

Dengan perhatian yang mendalam dan sungguh-sungguh seharusnya tua-tua Israel sudah<br />

mempelajari tempat, waktu dan keadaan peristiwa paling besar dalam sejarah dunia kedatangan<br />

Anak Allah untuk menyelesaikan penebusan manusia. Seharusnya semua orang sudah berjaga<br />

dan menunggu agar supaya mereka boleh termasuk di antara yang pertama menyambut Penebus<br />

dunia itu. Tetapi lihatlah, di Bethlehem <strong>dua</strong> orang pendatang dari perbukitan Nasaret yang<br />

sudah keletihan, menelusuri jalan-jalan sempit ke arah ujung Timur kota, tidak menemukan<br />

tempat untuk beristirahat dan berlindung pada malam. Tidak ada pintu yang terbuka bagi<br />

mereka. Akhirnya mereka menemukan tempat berlindung malam itu di sebuah gubuk hina,<br />

yang disediakan buat ternak. Di situlah Yesus, Juru Selamat dunia, dilahirkan.<br />

199

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!