15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

seperti itu perbincangan mengenai pokok-pokok yang belum disepakati oleh semua --<br />

betapapun pentingnya ditinjau dari sudut pandang Alkitab -- harus dihindarkan.<br />

Charles Beecher, dalam sebuah khotbahnya pada tahun 1846, menyatakan bahwa pelayanan<br />

"denominasi Protestan evangelikal" "bukan saja dibentuk di bawah suatu tekanan kuat sematamata<br />

kekuatiran manusia, tetapimereka hidup dan bergerak dan benafas dalam keadaan yang<br />

secara radikal bejat, dan menghimbau setiap saat kepada setiap unsur-unsur bermoral rendah<br />

dalam keadaan mereka untuk mendiamkan kebenaran, dan sujud kepada kekuasaan kemurtadan.<br />

Bukankah cara ini yang terjadi dengan Roma? Bukankah kita menghidupkan hidupnya itu<br />

kembali? Dan apakah yang kita lihat di depan? Konsili umum yang lain! Konvensi dunia!<br />

Persekutuan Evangelikal, doktrin universal!" -- Sermon on "The Bible a Sufficient Creed,"<br />

delivered at Fort Wayne, Ind., Feb. 22, 1846. Bilamana semua ini dicapai, kemudian, dalam<br />

usaha mencapai keseragaman sempurna dan lengkap, hanya tinggal selangkah lagi kepada<br />

penggunaan paksaan.<br />

Bilamana gereja-gereka utama di Amerika Serikat bersatu dalam pokok-pokok ajaran seperti<br />

itu, sebagaimana yang biasanya mereka lakukan, akan mempengaruhi negara untuk<br />

memaksakan ajaran mereka dan mempertahankan institusi mereka, kemudian Protestan<br />

Amerika akan membentuk patung hirarki Romawi, dan pengenaan hukuman sipil kepada<br />

pembangkang-pembangkang akan terjadi dengan pasti. Binatang yang bertanduk <strong>dua</strong> itu<br />

"menyebabkan (memerintahkan) semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau<br />

hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat<br />

membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu,<br />

atau bilangan namanya." (Wah. 13:16,17). Amaran malaikat yang ketiga itu ialah, "Jikalau<br />

seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada<br />

tangannya, maka ia akan minum air anggur murka Allah." "Binatang" yang disebutkan dalam<br />

pekabaran ini, yang penyembahannya dipaksakan oleh binatang yang bertanduk <strong>dua</strong>, adalah<br />

binatang yang pertama atau binatang yang menyerupai macan tutul dalam Wahyu 13 --<br />

kepausan.<br />

"Patung binatang" itu menggambarkan Protestantisme murtad yang akan berkembang<br />

bilamana gereja-gereja Protestan mencari dukungan kekuasaan sipil untuk memaksakan dogmadogmanya.<br />

"Tanda binatang" itu masih akan diterangkan. Setelah amaran terhadap<br />

penyembahan binatang dan patungnya nubuatan menyatakan, "Yang penting di sini ialah<br />

ketekunan orang-orang kudus yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus."<br />

Sementara mereka yang menuruti perintah-perintah Allah ditempatkan pada posisi yang<br />

bertentangan dengan mereka yang menyembah binatang itu dan patungnya dan yang menerima<br />

tandanya, maka pemeliharaan hukum Allah pada satu pihak dan pelanggarannya di pihak yang<br />

lain, akan membuat perbedaan antara penyembah Allah dan penyembah binatang itu.<br />

Ciri-ciri khas binatang itu, dan dengan demikian juga patungnya, adalah pelanggaran kepada<br />

perintah-perintah Allah. Daniel berkata mengenai tanduk kecil kepausan itu, "Ia berusaha untuk<br />

mengubah waktu dan hukum." Dan. 7:25). Dan Rasul Paulus menggolongkan kekuasaan yang<br />

seperti itu kepada "manusia durhaka," yang meninggikan dirinya melebihi Allah. Nubuatan<br />

297

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!