15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

jijik . . . . Engkau tidak akan bersama-sama dengan raja itu di dalam kubur, sebab engkau telah<br />

merusak negerimu, dan membunuh rakyatmu." (Yes. 14:18-20).<br />

Selama seribu tahun Setan akan mengembara ke sana ke mari di dunia yang sunyi, untuk<br />

melihat akibat dari pemberontakannya melawan hukum Allah. Selama waktu itu ia sangat<br />

menderita. Sejak kejatuhannya, hidupnya terus- menerus bergiat, sehingga tidak ada waktu<br />

baginya untuk merenung. Sekarang ia tanpa kuasa, dan dibiarkan memikirkan dan merenungkan<br />

bagian yang telah dilakukannya sejak pertama sekali ia memberontak melawan pemerintahan<br />

Surga, dan membayangkan dengan ketakutan dan gemetar, masa depannya yang mengerikan,<br />

bilamana ia harus menderita atas segala kejahatan yang telah dilakukannya, dan akan dihukum<br />

atas dosa-dosa yang dilakukan atas bujukan dan dorongannya.<br />

Kepada umat Allah, penawanan Setan akan membawa kegembiraan dan sukacita. Nabi<br />

berkata, Maka pada hari Tuhan mengakhiri kesakitan dan kegelisahanmu dan kerjapaksa yang<br />

berat yang dipaksakan kepadamu, maka engkau akan memperdengarkan ejekan ini tentang raja<br />

Babel [di sini melambangkan Setan], dan berkata: "Wah sudah berakhir si penindas sudah<br />

berakhir orang lalim! Tuhan telah mematahkan orang-orang fasik, gada orang-orang yang<br />

memerintah, yang memukul bangsa-bangsa dengan gemas, dengan pukulan yang tidak putusputusnya;<br />

yang menginjak-injak bangsa- bangsa dalam murka dengan tiada henti-hentinya."<br />

(Yes. 14:3-6).<br />

Selama seribu tahun itu, antara kebangkitan yang pertama dan kebangkitan yang ke<strong>dua</strong>,<br />

penghakiman atas orang- orang fasik berlangsung. Rasul Paulus mengatakan penghakiman ini<br />

sebagai suatu peristiwa yang mengikuti kedatangan Kristus yang ke<strong>dua</strong> kali. "Karena itu<br />

janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi,<br />

juga apa yang tersembunyi di dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang<br />

direncanakan di dalam hati." (1 Kor. 4:5). Daniel mengatakan bahwa apabila yang Lanjut<br />

Usianya itu datang, "keadilan akan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang<br />

Mahatinggi." (Dan. 7:22). Pada waktu ini orang-orang benar memerintah sebagairaja dan imamimam<br />

kepada Allah. Rasul Yohanes di dalam Wahyu mengatakan, "Lalu aku melihat takhtatakhta<br />

dan orang-orang yang duduk di atasnya, kepada mereka diserahkan kuasa untuk<br />

menghakimi." "Mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan akan memerintah<br />

bersama-sama dengan Dia seribu tahun lamanya." (Wah. 20:5,6). Pada waktu inilah<br />

sebagaimana diramalkan oleh Rasul Paulus, "orang-orang kudus akan menghakimi dunia." (1<br />

Kor. 6:2,3). Dengan bersekutu bersama Kristus mereka menghakimi orang-orang fasik,<br />

membandingkan tindakan-tindakan atau perbuatan- perbuatan mereka dengan buku peraturan,<br />

Alkitab, dan memutuskan setiap kasus sesuaidengan perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan<br />

oleh seseorang. Kemudian, bagian yang harus diderita orang fasik ditentukan sesuai dengan<br />

keputusan- keputusan mereka; dan dicatat di bawah nama mereka di dalam kitab kematian.<br />

Setan dan malaikat-malaikat jahat juga dihakimkan oleh Kristus dan umat-Nya. Rasul<br />

Paulus berkata, "Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat?" (1 Kor.<br />

6:3). Dan Yudas mengatakan bahwa "Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batasbatas<br />

kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu<br />

451

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!