15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Bab 17 — Berita Kedatangan Kristus<br />

Salah satu kebenaran yang paling menggembirakan dan paling mulia yang dinyatakan<br />

didalam Alkitab ialah kedatangan Kristus yang ke<strong>dua</strong> kali, untuk menyempurnakan pekerjaan<br />

besar penyelamatan. Bagi umat-umat musafir Allah yang sudah lama berdiam sementara di<br />

"daerah bayang-bayang maut," telah diberikan suatu pengharapan yang berharga yang<br />

mendatangkan sukacita, yaitu janji kedatangan-Nya kembali, yang menjadi "kebangkitan dan<br />

hidup," untuk "membawa pulang umat-umat-Nya yang terbuang." Doktrin mengenai<br />

kedatangan-Nya yang ke<strong>dua</strong> kali adalah inti dari Alkitab yang suci itu. Sejak pasangan yang<br />

pertama melangkah meninggalkan taman Eden, anak-anak yang beriman telah menunggu<br />

kedatangan Yang Dijanjikan untuk menghancurkan kuasa yang merusak itu dan untuk<br />

membawa mereka kembali ke taman Eden yang telah hilang. Orang-orang saleh zaman dahulu<br />

mengharap kepada kedatangan Mesias di dalam kemuliaan, sebagai penyempurnaan<br />

pengharapan mereka. Henok, keturunan yang ketujuh dari manusia Adam yang tinggal di taman<br />

Eden, yang selama tiga abad berjalan bersama-sama dengan Allah di dunia ini, telah diizinkan<br />

memandang dari jauh kedatangan Penebus, si Penyelamat. "Sesungguhnya," katanya, "Tuhan<br />

datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya hendak menghakimi semua orang." (Yudas 14,15).<br />

Ayub pada malam kesusahannya, berseru, "Tetapi aku tahu, Penebusku hidup, dan akhirnya Ia<br />

akan bangkit dari atas debu: . . . tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah, yang aku sendiri<br />

akan melihat, . . . mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain." (Ayub 19:25-27).<br />

Kedatangan Kristus untuk membawa kerajaan atau pemerintahan kebenaran, telah<br />

mengilhami kata-kata yang paling agung dan yang membangkitkan semangat dari para penulis<br />

kudus. Para pujangga dan para nabi Alkitab memusatkan perhatian kepada-Nya dalam kata-kata<br />

yang bercahaya dengan api surgawi. Pemazmur menyanyikan kuasa dan kebesaran Raja Israel,<br />

"Dari Sion puncak keindahan, Allah tampil bersinar. Allah kita datang dan tidak akan berdiam<br />

diri . . . . Ia berseru kepada langit di atas, dan kepada bumi untuk mengadili umat-Nya." (Maz.<br />

50:2-4). "Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, . . . di hadapan Tuhan sebab Ia<br />

datang, sebab ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,<br />

dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya." (Maz. 96:11,13).<br />

Nabi Yesaya berkata, "Ya, Tuhan, orang-orang-Mu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat<br />

mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan<br />

bersorak-sorai! Sebab embun Tuhan ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah<br />

kembali." "Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Tuhan Allah akan menghapuskan<br />

air mata dari pada segala muka, dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab<br />

Tuhan telah mengatakannya. Pada waktu itu orang akan berkata, 'Sesungguhnya, inilah Allah<br />

kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah Tuhan yang kita nati-nantikan,<br />

marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya.'"<br />

(Yes. 26:19; 25:8,9).<br />

Dan Habakuk, yang asyik dengan penglihatan kudus itu, memandang kedatangan-Nya,<br />

"Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela.<br />

190

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!