15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

14:12,13). Dalam keributan yang gila yang dipenuhi dengan hawa nafsu ganas, dan pencurahan<br />

murka Allah yang mengerikan yang tidak bercampur, jatuhlah penduduk bumi orang fasik --<br />

para imam, para penguasa, dan orang banyak baik kaya ataupun miskin, tinggi dan rendah.<br />

"Maka pada hari itu akan bergelimpangan orang-orang yang mati terbunuh oleh Tuhan dari<br />

ujung bumi sampai ke ujung bumi. Mereka tidak akan diratapi, tidak akan dikumpulkan dan<br />

tidak akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di ladang." (Yer. 25:33).<br />

Pada kedatangan Kristus, orang fasik akan dihapuskan dari muka bumi, -- dihabiskan oleh<br />

roh mulut-Nya dan dibinasakan oleh terang kemuliaan-Nya. Kristus membawa umat-Nya ke<br />

dalam kota Allah, dan dunia ini kosong tidak lagi berpenduduk. "Sesungguhnya, Tuhan akan<br />

menanduskan bumi dan akan menghancurkannya, dan membalikkan permukaannya, dan akan<br />

menyerakkan penduduknya." "Bumi akan ditanduskan setandus-tandusnya dan akan dijarah<br />

sehabis-habisnya, sebab Tuhanlah yang mengucapkan firman itu." "Sebab mereka melanggar<br />

undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi. Sebab itu sumpah<br />

serapah akan memakan bumi, dan penduduknya akan mendapat hukuman, sebab itu penduduk<br />

bumi akan hangus lenyap, dan manusia akan tinggal sedikit." (Yes. 24:1,3,5-6).<br />

Seluruh dunia tampak bagaikan padang belantara yang tandus. Puing-puing kota-kota dan<br />

desa-desa yang dihancurkan oleh gempa bumi, pohon-pohon yang tercabut, batu-batu besar<br />

yang terlempar keluar dari laut atau yang terlepas dari bumi itu sendiri, berserakan dipermukaan<br />

bumi itu, sementara gua-gua besar menandai tempat gunung-gunung yang berpindah dari<br />

tempatnya. Sekarang peristiwa-peristiwa itu terjadi seperti yang diramalkan sebelumnya<br />

dalamupacara khidmat terakhir pada hari pendamaian di kaabah duniawi. Bilamana pelayanan<br />

dalam bilik yang maha suci telah diselesaikan, dan dosa-dosa orang Israel telah dipindahkan<br />

dari kaabah oleh jasa darah korban persembahan karena dosa, kemudian kambing jantan<br />

dihadapkan hidup-hidup dihadapan Tuhan. Dan di hadapan jemaat imam besar menanggungkan<br />

kepadanya "segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa<br />

mereka, ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu." (Kel. 26:21).<br />

Dengan cara yang sama, bilamana pekerjaan pendamaian didalamkaabah surgawi telah<br />

diselesaikan, kemudian di hadapan Allah dan malaikat-malaikat surgawi, serta rombongan umat<br />

tebusan, dosa-dosa umat Allah akan ditanggungkan ke atas Setan. Ia akan dinyatakan bersalah<br />

atas segala kejahatan yang telah dilakukannya. Dan sementara kambing jantan dihalau ke<br />

tempat yang tidak berpenduduk, demikianlah juga Setan akan dihalau ke dunia yang sudah<br />

kosong gersang dan tandus ini, yang tidak lagi berpenduduk dan yang telah menjadi gurun yang<br />

suram.<br />

Pewahyu meramalkan penghalauan Setan itu, dan akan dijadikannya dunia ini porak<br />

poranda dan gersang, dan ia menyatakan bahwa keadaan itu akan berlangsung selama seribu<br />

tahun lamanya. Setelah menyatakan pemandangan mengenai kedatangan Tuhan yang ke<strong>dua</strong> kali<br />

dan kebinasaan orang-orang fasik, nubuatan itu meneruskan: "Lalu aku melihat seorang<br />

malaikat turun dari Surga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di<br />

tangannya; ia menangkap naga itu, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Setan. Dan ia mengikatnya<br />

seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut itu dan memeteraikannya di<br />

449

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!