15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

supremasi. Penghormatan tinggi yang diberikan kepada Lucifer tidak dihargai sebagai karunia<br />

Allah, dan tidak membuatnya bersyukur kepada Pencipta. Ia bermegah dalam kecemerlangan<br />

dan ketinggiannya, sehingga ia berniat menjadisama dengan Allah. Ia dikasihi dan dihormati<br />

oleh malaikat-malaikat Surga. Malaikat-malaikat senang melaksanakan perintah-perintahnya,<br />

dan ia dipenuhi dengan hikmat dan kemuliaan melebihi mereka semua. Namun begitu Anak<br />

Allah adalah Penguasa Surga yang diakui, satu kuasa dan wewenang dengan Bapa. Dalam<br />

semua konsultasi Allah, Kristus selalu turut di dalamnya, sementara Lucifer tidak diizinkan<br />

untuk ikut dalam maksud-maksud ilahi. "Mengapa harus Kristus yang mempunyai supremasi<br />

itu?" kata malaikat perkasa itu. "Mengapa Ia dihormati melebihi Lucifer?"<br />

Dengan meninggalkan tempatnya di hadapan Allah, Lucifer pergi untuk menyebarkan roh<br />

ketidakpuasan di antara malaikat-malaikat. Sambil bekerja dengan diam-diam dan misterius,<br />

dan untuk sementara menyembunyikan maksudnya yang sebenarnya dengan berpura-pura<br />

tampak menghormati Allah, ia berusaha untuk membangkitkan ketidakpuasan terhadap hukumhukum<br />

yang mengatur makhluk-makhluk surgawi, dengan mengatakan bahwa mereka dibebani<br />

dengan pembatasan-pembatasan yang tidak perlu. Oleh karena alamiah mereka adalah suci, ia<br />

mendorong malaikat-malaikat itu untuk mengikuti kehendak hati mereka sendiri. Ia berusaha<br />

mendapatkan simpati, dengan mengatakan bahwa Allah telah memperlakukannya dengan tidak<br />

adil dengan memberikan penghormatan tertinggi bagi Kristus. Ia mengatakan bahwa dalam citacitanya<br />

untuk memperoleh kuasa dan penghormatan yang lebih besar bukan karena bercita-cita<br />

mau meninggikan diri, tetapi untuk memperoleh kebebasan bagi segenap penghuni Surga, agar<br />

dengan begitu mereka boleh memperoleh eksistensi yang lebih tinggi.<br />

Allah, dalam kemurahan-Nya yang besar, bersabar terhadap Lucifer. Ia tidak segera<br />

diturunkan dari kedudukannya yang tinggi itu pada waktu pertama sekali ia menunjukkan roh<br />

ketidakpuasan, atau bahkan pada waktu ia mulai menyatakan tuntutannya di hadapan malaikatmalaikat<br />

yang setia. Lama ia dipertahankan tetap di Surga. Berkali-kali ia di ampuni dengan<br />

syarat pertobatan dan penyerahan serta tunduk kepada Allah. Usaha-usaha seperti ini, yang<br />

hanya kasih dan hikmat yang tak terhingga saja yang bisa memberi, telah dibuat untuk<br />

meyakinkannya mengenai kesalahannya. Roh ketidakpuasan sebelumnya tidak dikenal di Surga.<br />

Pada mulanya Lucifer tidak melihat ke arah mana ia sedang hanyut; ia tidak mengerti alamiah<br />

sesungguhnya perasaannya. Tetapi pada waktu ketidakpuasannya terbukti tanpa alasan, Lucifer<br />

yakin bahwa ia salah, bahwa tuntutan ilahi adalah benar dan adil, dan ia harus mengakuinya<br />

demikian di hadapan segenap warga Surga.<br />

Seandainya ia melakukan hal ini, maka ia dapat menyelamatkan dirinya dan banyak<br />

malaikat lain. Pada waktu ini belum seluruhnya ia meninggalkan kesetiaannya kepada Allah.<br />

Walaupun ia sudah meninggalkan kedudukannya sebagai kerub yang berjaga (menaungi),<br />

namun seandainya ia mau kembali kepada Allah, mengakui hikmat Pencipta, dan puas dengan<br />

mengisi kedudukan yang telah ditetapkan baginya di dalam rencana besar Allah, maka ia akan<br />

dikembalikan kepada jabatannya yang semula. Tetapi keangkuhan menghalanginya untuk<br />

menyerah. Ia tetap mempertahankan jalannya, dengan mengatakan bahwa ia tidak perlu bertobat<br />

dan tunduk sepenuhnya kepada Penciptanya dalam pertentangan besar ini.<br />

332

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!