15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

sekarang dipenuhi dengan ketakutan dan gemetar dalam kengerian. Ratapan mereka terdengar<br />

mengatasi suara unsur-unsur bumi. Iblis mengakui keilahian Kristus, dan gemetar di hadapan<br />

hadirat-Nya, sementara manusia memohon belas kasihan dan menyembah dalam ketakutan<br />

yang menyedihkan. Nabi-nabi zaman dahulu berkata, sementara mereka memandang<br />

penglihatan kudus dari Allah, "Merataplah, sebab hari Tuhan sudah dekat, datangnya sebagai<br />

pemusnahan dari Yang Mahakuasa." (Yes. 13:6).<br />

"Masuklah di sela gunung batu dan bersembunyilah di dalam liang tanah terhadap<br />

kedahsyatan Tuhan dan terhadap semarak kemegahan-Nya! Manusia yang sombong akan<br />

direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan, dan hanya Tuhan sajalah yang maha<br />

tinggi pada hari itu. Sebab Tuhan semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum<br />

semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri supaya<br />

direndahkan." "Pada hari itu berhala-berhala perak dan berhala-berhala emas yang dibuat<br />

manusia untuk sujud menyembah kepadanya akan dilemparkannya kepada tikus dan kelelawar,<br />

dan ia akan masuk ke dalam lekuk-lekuk di gunung batu dan ke dalam celah-celah di bukit batu<br />

terhadap kedahsyatan Tuhan dan terhadap semarak kemegahan-Nya pada waktu Ia bangkit<br />

menakut-nakuti bumi."(Yes. 2:10-12, 20,21).<br />

Melalui celah-celah di awan-awan bersinarlah sebuah bintang yang kecermelangannya<br />

bertambah empat kali lipat dibandingkan dengan kegelapan. Ia membawa harapan dan sukacita<br />

kepada orang-orang yang setia, tetapi kekerasan dan murka kepada pelanggar-pelanggar hukum<br />

Allah. Mereka yang telah mengorbankan segalanya bagi Kristus sekarang merasa aman,<br />

terlindung bagaikan berada di tempat tersembunyi di rumah Tuhan. Mereka telah diuji dan<br />

dihadapan dunia ini dan di hadapan mereka yang membenci kebenaran mereka telah<br />

memperlihatkan kesetiaan mereka kepada Dia yang telah mati bagi mereka. Suatu perobahan<br />

yang menakjubkan telah terjadi pada mereka yang telah memegang teguh integritas mereka di<br />

hadapan maut sekalipun. Dengan tiba-tiba mereka telah dilepaskan dari kelaliman manusia yang<br />

gelap dan mengerikan yang telah berubah menjadi Iblis. Wajah-wajah mereka yang tadinya<br />

pucat, cemas dan lesu, sekarang bercahaya dengan ajaib, iman dan kasih. Suara mereka<br />

berkumandang dalam naynyian kemenangan, "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan<br />

kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut,<br />

sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung guncang di dalam laut, sekalipun ribut dan<br />

berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh gelarannya. Sela." (Maz. 46:2-4).<br />

Sementara kata-kata dorongan kudus ini naik kepada Allah, maka awan-awanpun menyisih<br />

dan langit yang berbintangpun kelihatan, tak terkatakan kemuliaannya, yang sangat berbeda<br />

dengan langit hitam ganas di sebelah menyebelahnya. Kemuliaan kota surgawi itu terpancar<br />

dari pintu-pintu gerbang yang terbuka sedikit. kemudian tampak di langit suatu tangan yang<br />

memegang <strong>dua</strong> loh batu yang digabung bersama. Nabi itu berkata, "Langit memberitahukan<br />

keadilan-Nya sebab Allah Sendirilah hakim." (Maz. 50:6). Hukum yang kudus itu, kebenaran<br />

Allah, yang diumumkan dari gunung Sinai, di tengah-tengah guntur dan nyala api, sebagai<br />

penuntun hidup, sekarang dinyatakan kepada manusia sebagai ukuran untuk penghakiman.<br />

Tangan itu membuka loh-loh batu itu, dan di sana tampaklah perintah-perintah sepuluh hukum<br />

435

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!