15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

tangan musuh-musuh mereka. Akan tetapi kesabaran dan keteguhan hati mereka akhirnya dapat<br />

mengatasinya, dan mereka menemukan perlindungan di pantai yang ramah Republik Belanda.<br />

Dalam pelarian mereka, mereka telah meninggalkan rumah mereka, barang-barangnya, dan<br />

sumber penghidupan mereka. Mereka adalah orang-orang asing di negeri asing, di antara orang<br />

yang berbeda bahasa dan adat kebiasaan. Mereka terpaksa melakukan pekerjaan baru yang<br />

belum pernah dicoba sebelumnya hanya untuk memperoleh makanan. Orang-orang setengah<br />

baya, yang telah menggunakan waktunya mengolah tanah, sekarang harus belajar berdagang.<br />

Akan tetapi menerima keadaan mereka dengan gembira, dan tidak membuang-buang waktu<br />

dengan bermalas-malas atau mengeluh. Meskipun sering dihimpit oleh kemiskinan, mereka<br />

bersyukur kepada Allah untuk berkat-berkat yang masih dikaruniakan kepada mereka. Dan<br />

mendapatkan sukacita dalam persekutuan rohani yang tidak terganggu. "Mereka mengetahui<br />

bahwa mereka adalah musafir, dan mereka tidak mengharapkan banyak pada hal-hal<br />

keuntungan, tetapi mata mereka memandang ke Surga, tanah air mereka yang tercinta, dan yang<br />

menerangi jiwa mereka." -- Bancroft, PartI, Ch. 12, par 5.<br />

Ditengah-tengah kesukaran dan pembuangan itu, kasih dan iman mereka bertambah kuat.<br />

Mereka mempercayai janji-janji Tuhan, dan Dia tidak melupakan mereka pada waktu yang<br />

diperlukan. Malaikat-malaikat-Nya berada disamping mereka, untuk menguatkan dan menolong<br />

mereka. Dan pada waktu tangan Allah tampaknya menunjuk mereka untuk menyeberangi lautan,<br />

ke negeri dimana mereka boleh mendapat negara sendiri, dan memberikan warisan berharga<br />

kebebasan beragama kepada anak-anak mereka, mereka maju tanpa takut atau gentar dalam<br />

jalan pemeliharaan Tuhan.<br />

Allah mengizinkan pencobaan datang kepada umat-umat-Nya untuk mempersiapkan mereka<br />

melaksanakan maksud-Nya kepada mereka. Gereja telah direndahkan agar ia boleh ditinggikan.<br />

Allah sudah hampir memperagakan kuasa-Nya demi mereka, untuk menunjukkan kepada dunia<br />

bukti lain bahwa Ia tidak akan meninggalkan mereka yang percya kepada-Nya. Ia telah<br />

mengendalikan kejadian-kejadian yang menyebabkan kemarahan Setan dan rencana-rencana<br />

orang-orang jahat untuk memajukan kemulian-Nya, dan membawa umat-umat-Nya ke tempat<br />

yang aman. Penganiayaan dan pembuangan atau pengasingan telah membuka jalan kepada<br />

kebebasan.<br />

Pada waktu pertama kali didorong untuk memisahkan diri dari Gereja Inggeris, kaum<br />

Puritan telah mempersatukan diri mereka bersama, oleh suatu perjanjian yang sungguh-sungguh,<br />

sebagai umat Tuhan yang bebas, "untuk berjalan bersama dalam segala jalan-Nya yang telah<br />

diberitahukan atau yang aka diberitahukan kepada mereka." -- Brown, J., "The Pilgrim Fathers,"<br />

p. 74. Inilah roh pembaharuan yang benar, prinsip vital Protestantisme. Dengan maksud inilah<br />

para musafir ini berangkat dari Negeri Belanda untuk mencari tempat di Dunia Baru Amerika<br />

Serikat. John Robinson, pendeta mereka yang ditakdirkan, dicegah untuk menyertai mereka,<br />

berkata dalam amanat perpisahannya kepada para buangan itu, "Saudara-saudara, sekarang kita<br />

segera akan berpisah, dan Tuhan tahu apakah saya masih akan tetap hidup untuk melihat<br />

mukamu lagi. Tetapi apakah Tuhan sudah menetapkannya atau tidak, saya memberikan<br />

tantangan kepadamu dihadapan Allah dan malaikat-malaikat-Nya untuk mengikuti saya tidak<br />

183

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!