15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

berdiri menunggu penarikan kembali pernyataannya itu. Lalu ia berkata dengan suara yang<br />

keras dan teguh yang telah membuat mereka sering gemetar, "Saya tidak akan mati, tetapi akan<br />

tetap hidup, dan kembali akan menyatakan perbuatan jahat para biarawan." -- D'Aubigne, b. 17,<br />

Ch. 7. Terkejut dan malu, para biarawan itu bergegas meninggalkan kamar itu.<br />

Kata-kata Wycliffe itu telah digenapi. Ia hidup untuk memberikan senjata paling ampuh<br />

melawan Roma di tangan orang- orang sebangsanya -- memberikan Alkitab kepada mereka, alat<br />

yang di tunjuk Surga untuk membebaskan, menerangi dan mengevangelisasi orang-orang. Ada<br />

banyak hambatan besar yang harus diatasi untuk mewujudkan pekerjaan ini. Wycliffe telah<br />

dibebani dengan kelemahan dan penyakit karena lanjut usia. Ia menyadari bahwa waktunya<br />

tinggal beberapa tahun lagi baginya untuk bekerja. Ia melihat tantangan yang harus ia hadapai,<br />

tetapi dikuatkan oleh janji-janji firman Allah, ia maju terus tanpa gentar. Di dalam kekuatan<br />

penuh kuasa intelektualnya yang kaya pengalaman, ia telah dipelihara dan dipersiapkan oleh<br />

pemeliharaan khusus Tuhan untuk tugas ini, tugasnya yang paling besar. Sementara semua<br />

dunia Kristen telah dipenuhi oleh kekacauan dan huruhara, Pembaharu itu di rumah parokinya<br />

di Lutterworth, tanpa memperdulikan badai yang menimpa, melakukan pekerjaan pilihannya.<br />

Akhirnya pekerjaan itupun selesai -- Alkitab terjemahan Bahasa Inggeris pertama yang<br />

pernah di buat. Firman Allah telah dibukakan ke Inggeris. Pembaharu itu sekarang tidak lagi<br />

dipenjarakan atau di gantung. Ia telah menempatkan terang yang tidak dapat dipadamkan itu di<br />

tangan orang-orang Inggeris. Di dalam ia memberikan Alkitab itu kepada orang sebangsanya, ia<br />

telah melakukan sesuatu yang lebih besar dalam memutuskan belenggu kebodohan dan<br />

kebiasaan buruk, untuk memerdekakan dan mengangkat negaranya lebih banyak daripada apa<br />

yang pernah diperoleh dari kemenangan yang paling brilian di medan perang. Seni cetak<br />

mencetak pada waktu itu belum diketahui orang. Hanya dengan usaha yang melelahkan dan<br />

lambat bagian dari Alkitab itu dapat digandakan. Begitu besar minat orang-orang untuk<br />

mempuyai buku itu, sehingga banyak orang yang bersedia untuk menyalinnya. Tetapi hanya<br />

dengan susah payah para penyalin bisa memenuhi kebutuhan. Beberapa pembeli yang lebih<br />

kaya ingin membeli Alkitab secara lengkap. Yang lain-lain hanya membeli sebagian-sebagian.<br />

Dalam beberapa kasus, beberapa keluarga bersatu untuk membeli satu Alkitab. Dengan<br />

demikian, Alkitab Wycliffe segera bisa ditemukan di rumah-rumah penduduk.<br />

Himbauan kepada orang-orang untuk berpikir dan menggunakan pertimbangannya<br />

membangkitakan mereka dari penyerahan pasif mereka kepada dogma-dogma kepausan.<br />

Sekarang Wycliffe mengajarkan doktrin khas aliran Protestan -- keselamatan oleh iman di<br />

dalam Kristus, dan kemutlakan Alkitab. Para pengkhotbah yang dikirimnya, membagi-bagikan<br />

Alkitab itu bersama-sama dengan tulisan-tulisan Pembaharu itu. Pekerjaan ini memperoleh<br />

kemajuan sehingga iman yang baru ini telah diterima oleh hampir separuh orangInggeris.<br />

Munculnya Alkitab membawa ketakutan bagi penguasa-penguasa gereja. Sekarang mereka<br />

harus menghadapi suatu alat yang lebih ampuh dari Wycliffe -- suatu alat yang mereka tidak<br />

dapat lawan dengan alat mereka. Pada waktu itu tidak ada undang-undang di Inggeris yang<br />

melarang Alkitab, karena sebelumnya belum pernah ada diterbitkan dalam bahasa Inggeris.<br />

Undang-undang seperti itu baru kemudian diberlakukan dan dipaksakan dengan keras.<br />

50

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!