11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTDalam perenungan lebih jauh,patut sekali rentetan pertanyaaninquisitive itu kita camkan dalamdalam,dan kita jadikan bahan mawasdiri yang tulus.Semoga tidak lagi terjadi kerusuhanyang makin membuat kitasesak.“REPUBLIK TRADISIONAL”DIMUSNAHKAN?Di negara kita terdapat berbagaiunsur budaya politik yang sangatrelevan untuk program demokratisasi,yang unsur itu justru adatanda-tanda sedang terancam punah.Salah satunya ialah lembaga“republik” tradisional pada tingkatdesa—desa agaknya dapat dipandangsebagai lembaga kemasyarakatanasli Indonesia—yang secaradramatis sering muncul dalam kesempatanpemilihan kepala desaatau lurah. Bung Hatta dalam berbagaiketerangannya tentang akardemokrasi Indonesia sering menyebut“republik” desa ini. Namun,dengan adanya “stream lining”pemerintah desa—yang antara laindengan menjadikan lurah sebagaipegawai negeri (sebagai wakilpemerintah, bukan lagi pemimpinrakyat)—maka bibit demokrasiIndonesia yang paling otentik itubisa musnah. Hal ini akan menyebabkandemokrasi—dalam maknanyasebagai sistem politik denganpemerintahan representatif dandalam konsep-konsepnya yangdimodernkan—akan semakin terasasebagai barang asing di bumiIndonesia.Bagi banyak negara berkembang,godaan untuk mengejar ketertinggalannyadalam pembangunan darinegeri-negeri maju—sebagai usahamenutup kesenjangan sosial-ekonomiglobal akibat modernisasi—dengan menciptakan stabilitaspolitik dengan sistem politik mobilisasitidak selamanya bisa ditahan.Dalam konteks ini, pengangkatanlurah menjadi pegawai negeridapat dikategorikan pada godaanini. Hal ini patut sekali disayangkan,sebab secara implisit, pergeseranfungsi lurah sebagai pegawainegeri, terdapat hal yang serius,yaitu distribusi kekuasaan yangsalah. Atau bisa dianggap sebagaisuatu krisis dalam distribusi kekuasaan(yakni, rakyat tidak lagi berkuasa,sehingga “sila kerakyatan”perlu ditempatkan dalam tandatanya besar).Jika tradisi tidak bertentangandengan modernitas, atau justrumenjadi wahananya, maka hal-halpositif dalam tradisi itu harus dikembangkanuntuk menopang prosesmodernisasi (atau, katakanlahpembangunan). Jika modernitas—termasuk dalam bidang politik—ialah penggunaan kalkulasi rasional2886 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!