11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECT“umûr al-dunyâ wa al-dîn”. Initecermin, misalnya, dalam ungkapansuatu doa bahwa kita memohonkepada Allah pertolonganatas “urusan dunia dan urusanagama”. Artinya, kita menginginkantidak hanya keberhasilan dalamkehidupan duniawi semata atauukhrawi saja, melainkan keduaduanyasekaligus. Dan dalam perwujudannyapada kehidupan nyata,makna doa itu mengharuskan kitamemahami serta bertindak sesuaidengan ketentuan-ketentuan kehidupanduniawi jika kita menginginkansukses di dalamnya, danmemahami serta bertindak sesuaidengan ketentuan-ketentuan kehidupanukhrawi jika kita menginginkansukses di dalamnya. Doaitu mengesankan seperti tidak adaresep tunggal yang menjamin suksesdalam kedua-duanya sekaligus danserentak. Jadi, sekali lagi, tampakseperti terdapat dikotomi tertentuantara masalah duniawi dan masalahukhrawi. Apakah benar demikian,marilah kita coba periksasecara lebih utuh dan menyeluruh,sejauh mungkin.USHUL FIQIHDalam sejarah, hampir semasadengan Abu Hanifah di Irak (Kufah)tampil pula Anas ibn Malik (715-795 M) di Hijaz (Madinah). Aliranpikiran Abu Hanifah (mazhabHanafî) banyak menggunakananalogi (qiyâs) dan pertimbangankebaikan umum (istishlâh) dantumbuh dalam lingkungan pemerintahpusat, sama halnya denganaliran pikiran Al-Awza‘i diSyria (Damaskus) sebelumnya.Berbeda dengan keduanya itu,aliran pikiran Anas ibn Malik(mazhab Mâlikî) terbentuk olehsuasana lingkungan Hijaz, khususnyaMadinah, yang sangat memerhatikantradisi (Sunnah) Nabidan para sahabatnya.Anas ibn Malik mempunyaiseorang murid, yaitu Muhammadibn Idris Al-Syafi‘i (w. 204 H [820M]). Al-Syafi‘i meneruskan temaaliran pikiran gurunya dan mengembangkannyadengan membangunteori yang ketat untukmenguji kebenaran sebuah laporantentang Sunnah, terutama hadisyang diriwayatkan langsung dariNabi. Tetapi Al-Syafi‘i juga menerimatema aliran pikiran Hanafiyang dipelajari dari Al-Syaibani (w.186 H [805 M]), yaitu penggunaananalogi, dan mengembangkannyamenjadi sebuah teori yangsistematis dan universal tentangmetode memahami hukum.Dengan demikian, Al-Syafi‘iberjasa meletakkan dasar-dasarteoretis tentang dua hal, yaitu,pertama, Sunnah, khususnya dalambentuk hadis, sebagai sumber3562 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!