11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECT“Islam” dan mana yang “Arab”—sehingga menjadi kontroversial,namun jelas ada perbedaan antarakeduanya. Contoh yang kontroversialialah masalah hijâb, sebagaimanatelah pernah dipermasalahkandengan sengit oleh H. Agus Salimdi suatu kongres JIB (Jong IslamietenBond). Tetapi contoh yangdisetujui oleh semua orang ialah,secara karikatural, sarung tersebutdi atas. Sarung mengandung nilaiintrinsik Islam yang universal, yaitukewajiban menutup aurat. Tetapi iajuga mengandung nilai instrumentalyang lokal, yaitu wujudmaterialnya sebagai pakaian itusendiri. Sebab, di tempat lain, nilaiIslam universal menutup aurat itudilakukan dengan cara yang berbeda:gamis (qamîsh) di Arabia,sirwdâ (seruwal) di India, danpantalon (celana) di negeri-negeriBarat atau tempat lain yang sedikitbanyakterbaratkan.Peringkat yang lebih sulit ialahinstrumen kebahasaan untuk mengungkapkanide dan rasa keagamaan.Dalam masyarakat Santri Jawa,misalnya, peran bahasa Indonesiabelum bisa mengalahkan bahasaJawa yang kedudukannya kedua,setelah bahasa Arab. Bila mengenaipersoalan yang kompleks dan pelik,para ‘ulamâ’ di Jawa memang menuliskarangan dalam bahasa Arab.Contohnya, Kiai Nawawi Bantenyang amat produktif hanya menulisdalam bahasa Arab. Apalagi iamemang bermukim dan berkarya diMakkah. Juga Kiai MuhammadIhsan Dahlan dari PesantrenJampes, Kediri, hanya menulisdalam bahasa Arab. Sekalipunbegitu, banyak kiai yang menulisdalam bahasa Jawa, dan bahasaJawanya memiliki khas merekasendiri, kurang lebih mengikutidialek Cirebon yang tidak sepenuhnyasejalan dengan standarkeraton. Bahkan setelah kemerdekaanpun, ketika mulai banyakkiai yang menulis dalam bahasaIndonesia, cara mengaji kitab(“kuning”) masih tetap mempertahankanpenerjemahan “sah-sahan”(autentifikasi makna kata-kata ataukalimat Arab) dalam bahasa Jawa.Makna religiusitas itu semua tecermindalam pandangan banyakkiai yang mengesankan sikap pensucianpraktik-praktik tersebut.Akulturasi timbal-balik denganpengaruh yang lebih luas danmendalam lagi ialah yang terjadiantara Islam dan budaya Persi.Kenyataan ini dilambangkan dalamkarya-karya Imam Al-Ghazali. Meskipunia kebanyakan menulis dalambahasa Arab sesuai dengan konvensikesarjanaan saat itu, ia juga menulisbeberapa buku dalam bahasa Parsi.Begitu pula dalam menjabarkanberbagai ide dan argumennya.Dalam menandaskan mutlaknyanilai keadilan ditegakkan oleh para3620 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!