11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTBerdasarkan tinjauan dari sudutkeimanan atau ajaran agama itu,diketahui bahwa hukum-hukumlingkungan hidup manusia, baikyang bersifat sosial-historis (sunnatullah)ataupun yang bersifat alamkebendaan atau material (takdirAllah), tidaklahberdiri sendirimelainkan dibuatdan ditetapkanoleh Sang MahaPencipta. Jadi semuanya itu adalahhukum Allah, dan manusia diperintahkanuntuk mempelajari,memahami, dan menggunakannyadalam menjalani dan menghadapihidup ini. Hukum-hukum itu secarakonvensional dapat disebutsebagai “hukum sosial-historis” dan“hukum alam,” tapi sebatas dalampengertian, berturut-turut, “hukumAllah untuk pola lingkungansosial-historis” dan “hukum Allahuntuk pola lingkungan kebendaan,”dan sama sekali tidak dalam artihukum-hukum yang berdiri sendiriatau ada dengan sendirinya dalamlingkungan masing-masing sosialhistorisdan alam kebendaan itu.Dari sudut pandang itulah dapatdilihat adanya kemampuan melakukantindakan supraalami dimungkinkan.Kemampuan itumerupakan “penangguhan” sementarahukum-hukum yang berlaku,yang penangguhan itu terjadi hanyaatas kehendak Allah. Sebab AllahKe mana pun kamu berpaling, disitulah kehadiran Tuhan.Yang Mahakuasa sebagai pembuathukum itu pastilah mempunyai“hak prerogatif” untuk memberlakukanatau tidak memberlakukanhukum-hukum ketetapan-Nyasendiri, sesuai dengan keperluan.Tapi karena sudah ada “janji” Allahsendiri bahwa(Q., 2: 225)hukum-hukumtersebut tidakmengalamiperubahan atauperalihan, maka penangguhan ituadalah untuk suatu tujuan yang sangatkhusus. Maka penangguhanitu menjadi bersifat “di atas alam”,“supraalami” (super natural), “meneroboskebiasaan” (khâriq al-‘âdah), dan seterusnya.Namun itu semua adalah keterangankeagamaan secara konvensionaltentang tindakan supraalami.Kemungkinan keterangan lainmenyangkut pengertian tentang“alami”, “natural”, “kebiasaan” atau‘âdah, dan seterusnya. Sepertisemua pengertian oleh manusia,pengertian-pengertian tersebutmasih tetap mengandung kenisbian.Artinya, masih ada kemungkinansuatu gejala masih merupakanhal yang alami untuk seseorang, tapitidak lagi untuk orang lain. Perkataankita “heran” sudah menunjukkankemungkinan itu, sebabperkataan itu kita pinjam dariperkataan Arab hîrân atau hairânyang artinya “bingung”, tidak dapatEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3223

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!