11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTsoal agama, di mana kita akhirnyatertipu semua. Katanya pelajaranagama kita sudah hebat, tapi ternyatatidak pernah ada efeknya.Memang, hal ini selalu adakaitannya dengan tingkat kecerdasan.Maka, ada istilah khawwâsh(orang khusus) dan ‘awwâm (orangumum). Sejak dulu para ulama telahmembagi manusia begitu. Yangkhawwâsh langsung menuju kepadamakna, sedang yang awam perlu kesimbol-simbol. Sering saya katakanbahwa simbol itu penting karenakalau tidak ada simbol hidup iniakan sulit, misalnya simbol lalulintas. Kenapa penting, karena iamenyederhanakan persoalan.Saya selalu bilang bahwa simbolyang paling penting dalam hidupini adalah uang di mana sebuahkertas dikasih angka Rp 50 ribusebagai nilai nominalnya. Dengansimbol ini [kertas bertuliskan angka50 ribu], kalau kita ke luar rumahkita tidak perlu takut lapar danhaus, karena kalau lapar kita bisatukarkan kertas 50 ribu itu dengannasi. Nasi itulah intrinsiknya,sedang kertas (uangnya) adalahinstrumennya. Kalau kita salahpaham, yaitu seolah-olah yangsimbolik itu menjadi esensi, makakalau kita lapar kita makan uangitu. Bayangkan! Nah, terus terangsaja banyak sekali orang beragamaseperti itu. Simbol menjadi tujuandalam dirinya sendiri. Itu palsu.Tidak hanya palsu untuk dirinyasendiri tetapi mengecoh orang lain.Maka, ayat “celakalah orangyang sembahyang” sebenarnya bertujuanuntuk mengecek. Orang itusembahyang. Karena sembahyang,maka secara teoretis dia pasti baik.Tapi ternyata dia jahat. Itu ‘kanmengecoh. Dan itulah yang disebutmunafik. Tapi ini persoalan kitasemua. Tidak perlu menunjuk siapa-siapa.Kita harus introspeksidan masing-masing berusaha untukmemperbarui diri sendiri, sepertipesan Nabi, ibda’ bi nafsik—mulailahdari dirimu sendiri!VESTED INTERESTKebebasan ruhani tidak dapatdipahami kecuali dalam kontekspembebasannya dari kungkunganjasmani. Dalam suatu ungkapan yangsudah sangat baku dan luas dikenal,“Kebebasan ruhani ialah pertamatamadengan mengalahkan hawanafsu.” Istilah “hawa nafsu” itu sendiriberasal dari kata-kata Arabhawâ al-nafs yang berarti “keinginandiri-sendiri”. Dalam bahasa kontemporer,hawa nafsu sejajar dengankata-kata dalam bahasa Inggris vestedinterest. Penting sekali dimengertibahwa hawa nafsu atau vested interestitu dapat sangat membelenggu manusia,seperti dimaksudkan dalamungkapan “tyranny of vested interest”.3578 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!