11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTTetapi, mari kita lihat apa yangdikatakan Ibn Taimiyah, tokoh yangamat berpengaruh pada gerakanreformasi Mesir, dan sebelumnyakepada reformasi di Jazirah Arabia.Jika di Mesir itu hanya secara taklangsung saja mengakui utangbudinya kepada Ibn Taimiyah,maka yang diArabia itu, yangsebutan pejoratifnyaialah Wahhabisme,jelasjelasmendasarkanseluruh bangunanpemikirannyadi atas landasanwarisan Ibn Taimiyah. Danjika memang mazhab Hanbalimerupakan representasi Ahli Sunahwal Jamaah “par excellence”—sebagaimanaklaim itu selalu terbacadalam literatur mereka—makamenghubung-hubungkan pahamyang dinilai paling ortodoks (dalamarti sah) itu dengan Syafi‘i sekaligusdengan Asy‘ari, menurut IbnTaimiyah adalah absurd, “... Makabarang siapa berkata, “Saya adalahpengikut Syafi‘i dalam masalahsyariat dan pengikut Asy‘ari dalammasalah akidah, kami katakankepadanya, ini adalah kontradiksi,bahkan pemutarbalikkan, sebabSyafi‘i bukanlah penganut Asy‘aridalam akidah.” Dan jika orang berkata,‘Saya adalah pengikut Hanbalidalam furû‘ dan pengikut Mu’tazilahdalam ushûl, maka kami berkata,‘Kalau begitu, Anda sungguh telahsesat dari jalan yang lurus dalamanggapanmu itu sebab Ahmad (IbnHanbal) bukanlah seorang Mu’tazilahdalam agama dan ijtihad.”Dari pandangan Ibn Taimiyahitu, jelas sekali betapa ia menolakAsy‘arisme sebagaiunsur, apalagipondasi bagiSunnisme.Sebab, menurutIbn Taimiyah,sekalipun AbuAl-Hasan Al-Asy‘ari adalahtokoh kaum Kalam yang palingdekat pada Ahl Al-Sunnah sepertidalam kitabnya, Al-Ibânah, namunia adalah tetap seorang Mutakallimyang menggunakan dalil-dalil non-Qurani untuk menopang penalarannyasebagaimana hal itu ia beladalam kitabnya, Istihsân Al-Khawdlfî Al-‘Ilm Al-Kalâm.Sementara itu, tinjauan historisatas perkembangan pemikiranIslam menunjukkan peran positifyang tidak kecil dari ilmu Kalam.Sebagai teologi rasional dan dialektis,ilmu Kalam berjasa ikutmempertahankan akidah Islam darisubversi Hellenisme. Rumusan “sifatdua puluh” dengan segala argumenrasional-dialektisnya dalam sistemkalam Asy‘ari harus dipandangsebagai usaha pembelaan keimananPada saat ini para pemeluk semuaagama ditantang untuk dapatdengan konkret menggali ajaranajaranagamanya dan mengemukakanpaham toleransi yangautentik dan absah.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3117

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!